JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Republik Indonesia melalui Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) menyelenggarakan talkshow dengan tema mahasiswa muda, idealis dan toleran di Kampus Universitas Islam Lamongan (Unisla).

Talkshow yang dilaksanakan dalam rangka memberikan literasi tentang pentingnya toleransi dalam berbangsa dan bernegara khususnya dalam era digital, serta merupakan upaya membentengi bangsa dari paham radikalisme hingga mengarah terorisme khususnya perkembangan media sosial (medsos).

Dalam kesempatan tersebut, Kemkominfo selaku penyelenggara menghadirkan narasumber diantarnya Prof Henri Subiakto selaku Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga, Dr Sapto Priyanto, A, Mi, M.Si selaku Kepala Pusat Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme SKSG Universitas Indonesia serta Delfano Charies seorang youtuber dan juga enterpreneur.

Turut hadir di acara, Kordinator IK Hankam Ditjen IKP Kemkominfo, Dikdik Sadaka mengatakan bahwa dalam hal ini Kementrian Kominfo merupakan bagian dari tim sinergitas penanggulangan radikalisme yang dibentuk oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Dijelaskan Dikdik bahwa Kemkominfo memiliki peran penting dalam memberikan literasi kepada masyarakat tentang bahaya radikalisme terutama yang bisa berkembang dalam era digital seperti melalui platform media sosial.

Untuk itu, pihaknya terus berperan aktif dalam pencegahan penanggulangan radikalisme dan terorisme dengan terus memberikan sosialisasi pemahaman kepada masyarakat khususnya pemuda kalangan mahasiswa.

"Menjadi tugas kami yakni memberikan sosialisasi seperti kegiatan hari ini di Lamongan Jawa Timur dengan target kalangan mahasiswa sesuai dengan tema yakni yang muda yang toleran," kata Dikdik Sadaka saat ditemui disela sela acara, Kamis (21/7/2022).

Disinggung mengenai target sosialisasi bagi kalangan pemuda, Didik menyebutkan bahwa kalangan pemuda merupakan salah satu generasi yang rentan terhadap penyebaran faham radikal hingga mengakibatkan tindakan terorisme. Untuk itu, diperlukan upaya pencegahan sejak dini.

Guna mengantisipasinya, Kominfo terus  lakukan sosialisasi dengan menggunakan multimedia dari mulai media cetak, media elektronik, media luar ruang, hingga media sosial dan juga secara tatap muka langsung.

"Kegiatan sosialisasi hari ini, selain diikuti oleh sejumlah peserta dari mahasiswa Unisla, acara talkhsow juga disiarkan melalui platform media online youtube terasnegeriku dengan harapan acara hari ini tidak hanya diikuti mahasiswa atau pemuda di Lamongan saja namun bisa diikuti oleh kalangan mahasiswa atau pemuda di daerah lain," terangnya.

Untuk kalangan pemuda khususnya mahasiswa, Dikdik berharap mereka bisa membentengi diri dari pengaruh negatif media sosial di masa perkembangan teknologi informasi saat ini.

Melalui cara mempersiapkan diri dengan baik untuk masa depannya seperti halnya membekali diri dengan ilmu pengetahuan daripada melakukan tindakan atau hal hal lain yang malah akan merugikan masyarakat secara umum karena langsung atau tidak langsung nantinya akan bisa merugikan dirinya sendiri dan keluarganya.

"Kami berharap dan menghimbau, agar pemuda khususnya kalangan mahasiswa untuk bisa memilih memilah segala informasi yang berkembang di media sosial khususnya informasi negatif seperti penyebaran faham radikalisme serta terorisme," tandasnya. (bis)