JATIMPOS.CO/KAB. JEMBER – Aksi protes masyarakat Desa Kasiyan Timur, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, yang telah berlangsung selama seminggu terakhir, berdampak pada para supir truk yang biasa mengirim material ke pabrik semen PT Imasco Asiatic.

Meskipun truk dengan bobot maksimal 15 ton masih diizinkan melewati jalan Kasiyan–Puger, banyak supir truk yang tidak dapat bekerja selama aksi berlangsung. Kondisi ini memaksa mereka untuk menghentikan aktivitas pengiriman material ke pabrik.

Suwoko, seorang supir asal Kecamatan Puger, mengaku biasanya mengoperasikan truk dump Fuso untuk mengangkut material batubara dari pelabuhan ke pabrik semen Imasco. Namun, ia kini hanya bisa menunggu aksi selesai agar dapat kembali bekerja.

"Ya saya sudah seminggu ini mas tidak bekerja. Terpaksa hutang sana sini untuk memenuhi kebutuhan hidup, karena tidak ada pemasukan lagi mas," kata Woko sapaan akrab Suwoko, Rabu (15/01/2025).


"Kami para supir sebenarnya tidak menolak aksi ini, tapi bagaimana nasib kami para pekerja supir sebagai tulang punggung keluarga kami. Tolonglah nasib kami juga diperhatikan, sembari menunggu perbaikan jalan raya ini," imbuhnya.

Kondisi serupa dirasakan oleh Kholik, seorang supir trailer asal Kabupaten Lumajang. Ia mengaku tidak dapat bekerja selama seminggu terakhir, tetapi hari ini mendapat kesempatan kerja untuk pengiriman ke Madura.

"Anak istri saya sudah saya kasih tahu kondisi disini mas. Mereka khawatir masyarakat anarkis seperti di Jawa Barat. Tapi Alhamdulillah tidak terjadi," ungkap Kholik.


"Kami supir intinya memohon agar tetap bisa bekerja dengan bagaimana caranya mas. Supir yang pengirim ke Imasco sekitar 500 an orang mas, dan rata rata juga warga Puger," tambahnya.


Aksi masyarakat Desa Kasiyan Timur yang menuntut perbaikan jalan serta sejumlah poin tuntutan terhadap PT Imasco Asiatic belum menemukan titik temu. Pertemuan yang digelar di Pendopo Wahya Wibawagraha pada Senin lalu bersama elemen pemerintah belum menghasilkan kesepakatan.(ari)