JATIMPOS.CO/PROBOLINGGO - Menyikapi masih belum adanya tanda-tanda grafik penurunan pandemi Covid-19 disejumlah wilayah, termasuk Kota Probolinggo, sebanyak 29 Kampung Tangguh Semeru telah beroperasi guna mempersiapkan warga mandiri dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 jelang penerapan new normal.

" Dari 29 Kampung Tangguh Semeru ini, nantinya akan menjadi pelopor dari kampung-kampung yang lain, " kata Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Ambariyadi Wijaya, Senin (01/06/2020).

Menurutnya, adanya kampung tangguh pencegahan Covid-19 ini sebagai upaya persiapan penerapan new normal. Awalnya dimulai dari Kampung Benteng di Kelurahan/Kecamatan Mayangan. Upaya mandiri warga melawan Virus Corona itu lalu merembet ke puluhan kelurahan lainnya yang ada di lima kecamatan di Kota Probolinggo.

Dengan adanya kampung tangguh ini menjadikan tingkat kesadaran masyarakat dalam menghadapi Covid-19 semakin kuat. Sehingga kampung tangguh semakin mudah dibentuk. Pengalaman tertekan oleh kondisi selama 3 bulan terakhir akibat pandemi Covid-19, membuat masyarakat kembali bangkit dengan bersatu padu saling melindungi.

" Tugas Kepolisian mengarahkan ke hal yang baik dan benar agar masyarakat tidak kalut. Masyarakat yang mampu kami arahkan membantu yang kurang mampu. Kami berikan pelatihan penanganan Covid-19 agar mandiri," kata Alumni Akpol 1999 ini.

Lebih lanjut Kapolres Probolinggo menambahkan, selain meresmikan kampung tangguh agar warga bisa mandiri menghadapi COVID- 19, pihak Kepolisian juga memberikan wawasan dan pembagian buku saku tentang Virus Corona, agar masyarakat yang awam menjadi peka dan lebih disiplin kembali.

Dalam kesempatan itu, Polres Probolinggo Kota juga menghadirkan tim Dokkes untuk memberikan sosialisasi kesehatan, pencegahan dan penanganan Virus Corona.

Salah satu contoh kampung tangguh di Probolinggo itu, seperti di RW.12 Perum Asabri Kelurahan / Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Di Kampung Tangguh yang telah terbentuk itu, ada berbagai persipan, diantaranya Posko, Lumbung Kampung Tangguh Semeru yang berisi bantuan sembako maupun kebutuhan pokok masyarakat kurang mampu serta pemberdayaan produksi APD, Masker dan Face Shield secara mandiri.

Hendro Hadi, Ketua RW.12 Perum Asabri mengatakan mayoritas warga setempat sebagai ASN, TNI-Polri dan pedagang membuat upaya gotong royong mudah dilakukan. Sumbangan hasil patungan warga setempat untuk penanganan Covid-19 pun tidak berbentuk sembako seperti kebanyakan kampung lainnya. Melainkan berupa uang tunai yang dikelola oleh PKK untuk kegiatan sosial.

" Disini ada sekitar 600 KK dan 2.500 jiwa. Yang dapat bansos hanya 326 orang, karena rata-rata warga mampu secara ekonomi," ujar Hendro.

Pembentukan Kampung Tangguh Semeru itu yang dilaksanakan serentak se Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu cara melawan Covid-19 menjelang penerapan new normal. Targetnya masyarakat aman dari sebaran Covid-19 dan ekonomi dapat kembali pilih normal dengan memberdayakan potensi masyarakat. (Sf).