JATIMPOS.CO/JEMBER - Selama ini kendala para petani kerap direpotkan terkait mahalnya harga dan kurangnya pasokan pupuk bersubsidi. Pupuk menjadi satu dari beberapa faktor penunjang keberhasilan sebuah produk pertanian.

Namun, perlu diketahui. Hal krusial yang patut diperhitungkan selain pupuk dan sering diabaikan adalah soal benih.

Tanpa benih yang bagus, produk pertanian juga tidak akan menghasilkan kualitas yang baik. Untungnya, hal ini tak luput dari perhatian Calon Bupati Jember nomor urut 02, Muhammad Fawait dalam kunjungannya ke produsen benih UD Harapan Tani, Kelurahan Tegal Besar Kecamatan Kaliwates Jember.

"Sesuai arahan (Ketua Umum Gerindra) Pak Prabowo bahwa masih banyak petani dan buruh tani yang belum terperhatikan dengan baik, maka kami salah satu fokusnya di sektor pertanian. Bukan cuma pupuknya, tetapi benihnya juga perlu kita perhatikan," kata Gus Fawait.

Selain pupuk, ketersediaan benih pertanian juga harus mendapat perhatian pemerintah. Gus Fawait memuji UD Harapan Tani sebagai produsen lokal Jember bisa memasok benih unggul sampai ke luar daerah.

"Ternyata ada sebuah usaha yang memproduksi benih asli Jember dan kualitasnya tidak diragukan, buktinya tidak hanya dijual di Jember tapi juga di kota lain seluruh Jawa Timur bahkan ke luar Jawa, artinya ini pasarnya sudah nasional," ulasnya.

Lebih lanjut, Gus Fawait mengatakan bahwa keberadaan produsen atau penghasil semacam ini perlu mendapat sentuhan dan support dari pemerintah karena memiliki dampak yang luas.

"Bayangkan seperti ini disupport Pemkab Jember, saya pikir ini akan semakin besar dan kalau sudah besar maka kebutuhan akan pekerja semakin banyak, artinya peluang kerja akan terbuka. Kalau itu terjadi, mereka (pekerja) akan mendapatkan pendapatan yang meningkat dan angka kemiskinan serta pengangguran bisa menurun, kita kan masuk ke tempat ini (UD Harapan Tani) selain membahas pertanian juga soal peluang kerja," imbuhnya.

Dukungan yang harusnya dilakukan pemerintah yang paling konkret salah satunya yakni membelanjakan apapun yang terkait pembenihan dengan memakai produk asli Jember. Selain itu, promosi atau endorsement dari pemerintah juga penting.

"Kita harus bantu melakukan promosi. Provinsi Jatim memiliki 26 perwakilan dagang seluruh Indonesia, kalau kita bisa bersinergi dengan mempromosikan produk Jember yang selam ini belum dilakukan, saya pikir produk Jember akan bisa dijual di level nasional," ungkapnya.

Di tempat yang sama, komplek UD Harapan Tani di Kelurahan Tegal Besar Kaliwates, Gus Fawait juga melihat potensi lain yakni budidaya anggrek.

Terlihat, ada puluhan ribu bibit anggrek yang dibudidayakan di tempat tersebut. Menurutnya, pengembangan sektor wisata di Jember memiliki potensi yang besar.

"Kita punya banyak aset-aset yang tertidur. Ke depan kita bisa hidupkan dengan menggandeng komunitas komunitas anggrek. Ingat di Malang dan Batu bisa ramai wisatanya karena bisa berkolaborasi dengan sektor tanam anggrek dan sebagainya. Orang yang mau ke Malang dan Batu bukan cuma mau wisata saja, juga mau beli anggrek," lengkap Gus Fawait. (Ari).