JATIMPOS.CO/KEDIRI - Dua Pasangan Calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kediri terus gencar melakukan Kampanye yang telah dijadwalkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri selama satu bulan dari tanggal 23 September - 23 November 2024.
Paslon nomor urut 01, Deny Widyanarko - Mudawamah, tidak mengenal panas dan hujan dalam sambang Dusun di Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, dan di Dusun Durenan, Desa Pelem, Kecamatan Pare.
Mendapat sambutan sangat antusias dari warga Desa Gadungan, Kecamatan Puncu dan warga Dusun Durenan, Desa Pelem, Kecamatan Pare, Deny Widyanarko bersama Mudawamah melakukan silahturahmi meminta doa restu pendukungnya dan mengajak masyarakat Kabupaten Kediri untuk menghidupkan kembali Marwah demokrasi yang terpasung.
Paslon Deny - Mudawamah mampunyai tagline “Coblos Blangkone”, berharap usaha dan ikhtiar bersama masyarakat Kabupaten Kediri bisa berjalan dengan baik.
Disampaikan Deny di hadapan para pendukungnya, demokrasi yang terpasung cukup lama mudah-mudahan Allah ridho dengan ikhtiar dan usaha selama ini. Karena perjuangan tidak akan berhasil tanpa bantuan para pendukungnya. “
Tanpa doa dan gerakan panjenengan semua, saya bukan siapa-siapa. Perjuangan panjenengan merupakan suport bagi pasangan Deny-Mudawamah untuk merubah dan mengembalikan Marwah demokrasi di Kabupaten Kediri,” ucap Deny, Jumat (01/11/2024) lalu.
Deny menegaskan, pada dasarnya masyarakat Kabupaten Kediri menginginkan Kabupaten Kediri lebih baik. Mempunyai Bupati dan Wakil Bupati yang lahir dan tumbuh dari rakyat, yang menghantarkan rakyat untuk bersama-sama menjadikan desa kuat Kabupaten Kediri hebat.
Deny juga menerangkan program unggulannya yaitu anggaran untuk dusun sebesar Rp300-500 juta per dusun per tahun. Dengan anggaran sebesar itu dusun akan mampu mengembangkan wilayah dusunnya sendiri, maka dusun akan makmur.
Saat sesi tanya jawab, dari warga ada yang bertanya apa bisa program itu dijalankan, anggaranya dari mana, Deny menerangkan secara detil, bahwa anggaran itu berasal dari APBD Kabupaten Kediri.
“Duitnya Kabupaten Kediri itu besar, sesuai APBD sebesar Rp3,6 triliun, sedangkan anggaran untuk seluruh dusun di Kabupaten Kediri hanya Rp350 miliar, dan itu hanya 10 persen dari Rp3,6 triliun, jadi ini realistis, sangat mudah untuk dijalankan,” pungkas Deny.
Di tempat terpisah, Paslon nomor urut 02, Hanindhito Himawan Pramana - Dewi Mariya Ulfa memfokuskan kemajuan dan perkembangan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus tumbuh menjadi bagian tidak terpisahkan dari kemajuan ekonomi saat ini di Kabupaten Kediri.
Dukungan untuk para pelaku UMKM tidak hanya akan diberikan kepada mereka yang telah memiliki usaha, tapi juga kepada masyarakat Kabupaten Kediri yang berniat untuk berwirausaha.
Dhito menegaskan, semua orang di Kabupaten Kediri punya hak yang sama untuk berwirausaha. Kalau mereka tidak mampu, mereka kebingungan, akan disediakan pelatihan.
"Kita siapkan bantuan modal dan alat. Itu yang menjadi fokus utama kita karena hari ini (jumlah) UMKM yang dulu hanya sekitar 8.400, sekarang sudah 25.000 produk UMKM," tegas Dhito, di hadapan Paguyuban UMKM se-Kabupaten Kediri, di Cafe Bercakap Kopi, Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kediri, Sabtu (2/11/2024).
Dilanjutkan Dhito, masyarakat yang telah menerima bantuan pelatihan dan modal juga akan dibina untuk memastikan usaha yang berjalan terus tumbuh dan tidak berhenti di tengah jalan.
"Pelatihan, pemberian bantuan modal, dan monitoring. Karena jika tidak dimonitoring, seringkali kadang-kadang di bulan ketiga, bulan keenam, ini modalnya habis, alatnya dijual. Ini yang harus kita awasi sampai dengan satu tahun," imbuhnya.
Dhito menuturkan, untuk para pelaku usaha yang telah memiliki produk dan siap untuk tumbuh ke pasar yang lebih luas, dibina terkait sertifikasi dan izin terutama dari BPOM akan dilakukan. Sertifikasi dan izin menjadi hal penting, untuk meningkatkan daya saing produk UMKM Kabupaten Kediri di pasar yang lebih luas.
"Kita akan filter lagi mana-mana UMKM yang memang betul-betul siap untuk di skala nasional ataupun di skala Jawa Timur atau mungkin bahkan kita ekspor," tuturnya.
Disisi lain, untuk pemasaran produk-produk UMKM Kabupaten Kediri, Dhito menekankan pentingnya pemasaran melalui e-commerce. Ke depan pihaknya siap berkolaborasi dengan e-commerce untuk mendorong pemasaran produk-produk UMKM Kabupaten Kediri. Kolaborasi itu nantinya akan didukung dengan command center satu data.
"Contoh sederhana, di lebaran tahun ini pada waktu kurun waktu satu minggu 70 ribu transaksi jual-beli terjadi di kecamatan Pare. Maka kita buat command center. Disitu kita bisa klik nanti. (UMKM) dia sudah produksi sekian, lokasi jualannya di sini," pungkasnya. (priez).