JATIMPOS.CO/TUBAN - Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) GHoPO Tuban terus mendorong kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaannya. Kali ini SIG memberikan training mengenai cara memanfaatkan dan mengoptimalkan digital marketing kepada 35 pelaku UMKM binaan di Gedung Auditorium SIG, Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Kamis (10/11).

Senior Manager Of Corporate Communication SIG GhoPO Tuban, Setiawan Prasetyo mengungkapkan di zaman serba digital untuk memasarkan suatu produk tidak hanya di keramaian ataupun di tempat yang strategis secara offline saja. Namun, bisa melalui  berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, maupun media sosial lainnya. Disamping itu juga bisa memanfaatkan marketplace yang sudah ada seperti Shopee, Bukalapak atau Tokopedia.

Karenanya, menurut Pak Iwan sapaannya, pelatihan yang digagas ini salah satu upaya perusahaan mendorong pelaku usaha agar dapat memaksimalkan manfaat dari media sosial. Produk bisa lebih dikenal pasar luas dan berdaya saing.

“Semoga setelah pelatihan ini para pelaku UMKM binaan SIG mampu promosi di berbagai media sosial dengan baik. Sehingga, melalui promosi yang baik dan menarik mampu meningkatkan omzet yang baik pula,” terang Iwan.

Sementara itu, Rizqi Sahputra selaku pemateri digital marketing dari salah satu konten kreator di Kabupaten Tuban mengatakan bahwa para pelaku usaha binaan SIG ini diberikan pengetahuan perihal cara pemanfaatan media sosial yang baik dan efisien untuk memasarkan produk agar bisa menarik minat konsumen.

“Kita ajarkan kepada mereka (pelaku UMKM) bagaimana cara membuat desain logo produk, membuat pamflet produk,  foto produk, video promosi secara sederhana dan menarik.  Dan itu semua hanya cukup menggunakan ponsel saja,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama salah satu peserta pelatihan, Siti Kholifah mengucapkan terima kasih kepada perusahan yang telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan digital marketing ini. Sehingga, dirinya dan para pelaku UMKM lainnya dapat melakukan promosi produk lebih baik dan menarik di media sosial.

“Dengan pelatihan ini harapannya kita akan dapat membuat media promosi yang lebih baik dan menarik lagi. Dengan begitu akan meningkatkan omzet kita,” kata pemilik Jafana Bakery, Desa Sugihan, Kecamatan Merakurak itu.

Menurutnya, selama ini untuk memasarkan produknya hanya melalui mulut ke mulut saja. Kalaupun di media sosial seperti Facebook dan Instagram juga foto maupun videonya asal jadi saja. (min)