JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Dapil Jatim VIII, Drs. H. Guntur Sasono, M.Si bersama Direktur Pengendalian Kerusakan Lahan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Ir. Edy Nugroho Santoso meresmikan program pemulihan lahan di Eco Wisata Randu Dampit, Desa Durenan, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Minggu (11/12/2022).

Kedatangan Drs. H. Guntur Sasono, M.Si bersama istri yaitu Dra. Hj. Retno Djumhariati, M.M yang juga menjabat sebagai Kabid Lingkungan Hidup Pengurus Pusat Persaudaraan Istri Anggota (PIA) Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR RI ini mendapat sambutan meriah dengan diiringi kesenian khas Dongkrek Kabupaten Madiun dan Reog Ponorogo.

Selain meresmikan program pemulihan lahan, anggota DPR RI periode 2019 - 2024 ini secara simbolis juga melakukan penanaman pohon produktif di lokasi Eco Wisata Randu Dampit tersebut.

" Pagi ini saya berkesempatan untuk melihat masalah - masalah pemanfaatan lahan sehingga mempunyai daya guna yang tinggi. Kebetulan ini wilayah wisata, harapannya nanti sambil wisata mampir kesini metik durian, " ungkapnya.

Menurutnya, lokasi ini merupakan lahan eco wisata yang berkesinambungan dengan luas area sekitar 17 hektar.

" Rencananya lahan ada 17 hektar, ini baru kita rileksasi sekitar 4 hektar. Insya Allah kalau ini prosesnya baik, saya akan terus berjuang untuk kemajuan Desa Durenan, " tegas Guntur Sasono.

Anggota Komisi IV DPR RI, Drs. H. Guntur Sasono, M.Si menandatangani prasasti peresmian program pemulihan lahan di Desa Durenan.

Usai meresmikan program pemulihan, sosialisasi pemulihan lahan juga dilaksanakan di Rest Area Randu Dampit, Desa Durenan, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. Kegitan sosialisasi tersebut diikuti Kelompok Tani Hutan (KTH) Ngudi Mulyo Desa Durenan dan Kelompok Masyarakat (Pokmas) desa setempat.

Menurutnya, sosialisasi pemulihan lahan ini mengandung makna yang cukup dalam apabila bisa menjiwai dengan betul. Karena, lahan - lahan sekarang ini, menurutnya banyak yang menjadi masalah, terutama yang diluar Pulau Jawa.

" Di Desa Durenan ini menurut Pak Kades tadi ada 64 hektar Tanah Kas Desa (TKD) yang tidak produktif dan kurang bermanfat atau kosong, menyikapi hal tersebut saya mengajak masyarakat untuk meningkatkan pemberdayaan, tentunya dengan niat yang tulus dan ikhlas, " ungkap Guntur Sasono.

Sementara itu, Direktur Pengendalian Kerusakan Lahan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Ir. Edy Nugroho Santoso mengatakan tujuan kegiatan pemulihan lahan ini adalah penanaman tanaman yang mendukung keanekaragaman hayati untuk memulihkan ekosistem lingkungan hidup dan fungsi lingkungan hidup serta mencegah longsor, erosi dan banjir.

Menurutnya, Desa Durenan tahun ini terpilih menjadi lokasi pemulihan lahan melalui aspirasi Anggota Komisi IV DPR RI, Guntur Sasono.

"Maka kita patut berbangga karena tidak semua daerah yang diusulkan menjadi lokasi pemulihan lahan dapat diterima oleh pusat, dan melalui Bapak Guntur Sasono realisasi anggaran pemulihan lahan Desa Durenan ini bisa melalui proses yang cukup cepat, " jelasnya.

Lebih lanjut dia katakan, kegiatan pemulihan lahan di Desa Durenan ini 70 persen adalah kegiatan penanaman, sedangkan 30 persennya adalah kegiatan fisik berupa jaringan air, bak penampungan air dan perpipaan sebagai sarana untuk penyiraman, serta fasilitas lainnya berupa gazebo dan gapura.

Sedangkan jenis tanaman yang ditanam, di antaranya jeruk sejumlah 371 pohon, durian lokal sejumlah 250 pohon, durian musang king sejumlah 304 pohon, alpukat mentega sejumlah 173 pohon, petai sejumlah 532 pohon, jenis pucung sejumlah 309 pohon, beringin 15 pohon, pohon aren 217 pohon, serta tanaman kopi sekitar 4098 pohon.

" Kegiatan peningkatan lahan tanaman produktif di Desa Durenan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar lokasi penanaman. Kita juga berharap setelah penanaman ini warga bisa mengelola agar tidak terlantar serta diharapkan kedepan dapat dinikmati hasilnya, " pungkasnya. (jum).