JATIMPOS.CO/TUBAN - Sebagai objek vital nasional, PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) terus memperkuat sinergi dengan semua pihak termasuk awak media di Kabupaten Tuban. Komunikasi yang baik dengan beebagai pihak, menjadi salah satu kunci kelancaran operasi perusahaan. 

Silaturahim yang berlangsung di Bale Rasa Desa Bogorejo, Kecamatan Merakurak, pada Senin malam (6/2) itu dihadiri langsung General Manager (GM) PT TPPI Tuban, Sugiyo, CSR Section Head PT TPPI Tuban, Taheran Sidik Prabowo, ST.MM dan tim, ketua Ronggolawe Press Solidarity (RPS), Khoirul Huda, dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tuban, Suwandi bersama anggota. 

Dalam sambutannya, GM Sugiyo menuturkan, bahwa keberadaan awak media sangat membantu keberlangsungan perusahaan. Harapannya kolaborasi ini dapat berlangsung. 

"Mari kita sama-sama membangun pola pilir masyarakat menuju kemajuan," kata Sugiyo. 

Perlu dipahami, TPPI menjadi entitas bisnis tersendiri bagi Pertamina. PT TPPI sampai saat ini statusnya bukan anak usaha dari Pertamina, namun minyak yang diolah miliknya Pertamina. Secara tak langsung apa saja yang diusahakan oleh TPPI menjadi bagian penting dari Pertamina.  

Dari sisi saham, TPPI saham mayoritasnya milik negara. Di mana saham negara di TPPI sebesar 80,26% dan sisanya milik swasta. Dengan kepemilikan saham tersebut, nagara berkewajiban menjaga keberlangsung operasi TPPI di Tuban.  

"Keberadaan TPPI sangat setrategis dan sudah ditetapkan sebagai objek vital nasional. Mohon doanya dan dukungan awak media agar semua project di TPPI berjalan sesuai rencana," imbuhnya. 

Di awal berdirinya, lanjut Sugiyo bahwa TPPI difokuskan memproduksi petrokimia. Namun dalam perkembangannya, sebagian produk TPPI di salurkan ke Terminal BBM Tuban berupa Pertamax, Pertalite, dan Solar. Sebelumnya TPPI juga memproduksi pertadex dan LPG untuk masyarakat.  

Saat ini, TPPI juga memproduksi paraxylene yang mana kebutuhan di Indonesia masih impor. Sesuai target, akhir tahun 2023 produksi paraxylene akan dinaikkan dari 500 ribu Kilo Ton per tahun menjadi 780 ribu Kilo Ton per tahun.  

Berada di urutan 104 perusahaan Migas nasional, TPPI kini juga tengah serius menggarap Sistem Manajemen Pengamanan (SMP). Targetnya mendapatkan penilaian kategori emas dari Mabes Polri. 

Kilang TPPI juga ditargetkan menjadi penghasil Petrokimia Terbesar di Asia Tenggara. Melalui Subholding Refinery & Petrochemical mengundang secara terbuka perusahaan kelas dunia yang berpengalaman dalam pembangunan Olefin dan Petrokimia untuk menjadi mitra strategis dalam mewujudkan fasilitas Produksi Olefin dan Aromatik di Tanah Air. 

Sebagai informasi beberapa program TPPI yang sedang atau sudah berjalan, meliputi dukungan terhadap pembangunan daerah Tuban, pengembangan wisata Pantai Panduri berkolaborasi dengan perusahaan sekitar, pendampingan prestasi atlet ISSI Tuban, bantuan korban pasca bencana, renovasi RTLH dan MCK, penyaluran program beasiswa pendidikan bagi siswa kurang mampu dan berprestasi. 

Program lainnya, budidaya jeruk california untuk tambahan pendapatan masyarakat, perang terhadap narkoba, meningkatkan kompetensi UMKM terhadap pemasaran dan pengelolaan keuangan, pendampingan menjahit bagi disabilitas, meningkatkan mutu pendidikan sekolah dasar, santunan terhadap Duafa dan yatim, maupun pembangunan sarana ibadah dan TPA. 

Sementara itu, Ketua RPS Tuban, Khoirul Huda menyatakan siap memberi dukungan positif untuk program yang dilakukan TPPI. Baik produk perusahaan maupun CSR yang diberikan untuk masyarakat Tuban. 

"Semoga kedepannya silaturahim terus berjalan antara perusahaan dan media," kata Huda. 

Begitupun Sekretaris PWI Tuban, Nur Aminin support terbaik akan diberikan rekan pers untuk TPPI Tuban. 

Ditambahkan oleh Taheran, bahwa kita harus bersama-sama mengawal TPPI sebagai salah satu perusahaan penopang kebutuhan bahan bakar di dalam negeri. (min)