JATIMPOS.CO/SURABAYA - Prihatin dengan penyakit demensia, seorang dokter spesialis neurologi di Surabaya mencoba menerbitkan buku ABCD (Ayo Bersama Cegah Demensia). Pelucuran buku karya Dr. dr. Valentinus Besin, Sp.N itu dilakukan di Laboratorium Klinik Prodia, Jl. Diponegoro Surabaya, Sabtu (23/9/2023).
Ide membuat buku ABCD ini, kata dr. Valen, dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa di masyarakat secara umum kejadian demensia terus meningkat. Dari data yang diperoleh menyatakan, jumlah orang dengan demensia di seluruh dunia diprediksi meningkat menjadi 152 juta pada tahun 2050. Hal itu dialami terutama di negara berpendapatan rendah dan menengah.
Sayangnya, dr. Valen mengaku tidak memiliki data yang valid tentang penyakit demensia di Indonesia, termasuk di Jawa Timur.
Dokter yang juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) ini lantas mengungkap, bahwa kejadian demensia terus naik seiring dengan usia harapan hidup juga meningkat, termasuk di Indonesia mengalami peningkatan. Tentunya masyarakat lanjut usia berpotensi mengalami demensia.
Meski demikian tidak berarti orang lanjut usia saja yang berpotensi mengalami demensia, tapi yang lebih muda pun di bawah 65 tahun bisa mengalami demensia.
“Karena itu kami berharap penerbitan buku ini, semua kelompok umur termasuk anak-anak muda, dewasa muda bisa terjangkau dengan buku ini dan melakukan gerakan Ayo Bersama Cegah Demensia (ABCD),” ujar dr. Valen yang juga bekerja di Klinik Prodia Jemursari, Surabaya.
Dijelaskan, ada lima BAB dalam buku ABCD ini. Diawali dengan pengenalan tentang demensia, kemudian dilanjutkan dengan penggambaran masa muda masa emas. Lalu, pembahasan perilaku dan gaya hidup.
Kemudian, pembahasan kondisi kesehatan yang harus diwaspadai, seperti penyakit kencing manis, hipertensi, gangguan pendengaran, dsb.
Kelebihan dari buku ini ditulis dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam. Ada sejumlah komik lucu di masing-masing BAB, juga sejumlah pantun di pengantar sebelum memasuki BAB selanjutnya.
Untuk mendapatkan buku ABCD, kini sudah tersedia di Toko Buku Gramedia. Tersedia pula versi ebook pdf-nya.
Dalam buku ini juga diperkenalkan dua pihak sebagai pemerhati demensia. Pertama, ada ALZI (Alzheimer Indonesia) sebagai komunitas sahabat demensia. Organisasi ini dinilai serirama dengan gerakan dalam buku ABCD.
Kedua, Prodia sebagai pelayan kesehatan personal. Prodia memberikan layanan kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan personal (berdasarkan usia, jenis kelamin, gaya hidup, dan faktor risiko).
Terakhir, dr. Valen ingin meluruskan anggapan sebagian masyarakat, bahwa penyakit pikun hanyalah bagian dari demensia. Pikun sendiri adalah gangguan memori atau lupa.
Gangguan memori atau lupa adalah salah satu gejala dari demensia. Biasanya diikuti oleh gangguan kognitif lain, misalnya gangguan bahasa, pengambilan keputusan, dan konsentrasi.
Nah, mungkin masyarakat tahunya demensia atau penyakit alzheimer yang memang gejalanya diduhului lupa atau pikun. Tapi kalau demensia yang lain jenisnya banyak. (yus)