JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Pasca Pilkada Bondowoso 2024 isu senter beredar di lingkungan bupati terpilih. Belakangan disebut-sebut ada orang mengaku dekat dengan bupati terpilih. Tujuannya tak lain adalah menawarkan jabatan strategis kepada aparatur sipil negara (ASN).
Suksesnya pasangan Ra Hamid dan Ra As'ad (Rahmad) yang menang dalam Pilkada Bondowoso diklaim sepihak oleh orang yang tidak bertanggungjawab bisa memuluskan jabatan tertentu untuk ASN. Bahkan menjadi bagian tim formatur untuk menyusun dan mengisi Kabinet Bondowoso Berkah bersama beberapa tokoh agama di Bondowoso.
Menanggapi isu, ketua tim pemenangan Rahmad, H. Ahmad Dhafir mengimbau jangan sampai dipercaya. Ia menegaskan itu modus penipuan.
"Jangankan orang lain, sekalipun saya Ketua DPRD dan Ketua Tim pemenangan Rahmad jika menawarkan jabatan, maka jangan juga dipercaya. Soal jabatan itu sepenuhnya adalah kewenangan dan hak prerogatif bupati," katanya, Senin (30/12/2024).
Dirinya memastikan pasangan Rahmad tidak mungkin melakukan praktik jual beli jabatan, kemudian sampai menyuruh orang menawarkan dan mentransaksikan jabatan pada ASN.
"Ra Hamid tidak akan pernah bagi-bagi jabatan, tapi Ra Hamid akan memberikan jabatan pada orang yang mau bekerja dan mempunyai kemampuan," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, tindakan tersebut merupakan pelecehan dan merongrong pemerintahan yang akan ditata oleh bupati terpilih. Sebab, kata dia, visi misi Rahmad ke depan ialah bagaimana melakukan percepatan pembangunan dengan dibantu oleh pihak-pihak terkait.
Mengenai nama oknum yang menghubungi salah satu ASN tersebut, pihaknya mengaku sudah mengantongi identitasnya, Bahkan, bukti screenshoot chat whatsapp salah satu oknum pada ASN yang ditawari jabatan sudah dikantonginya.
Oknum nakal itu sedikitnya diduga berjumlah kurang lebih 5 orang. Mereka bergerak dan mengaku pada ASN yang dihubunginya diberi amanah oleh calon bupati terpilih untuk membantu mengisi dan menata struktur pemerintahan. (Eko)