JATIMPOS.CO/SURABAYA- Ketika masalah sulit makan sudah mulai dialami oleh si Kecil yang biasa dikenal dengan istilah Gerakan Tutup Mulut atau dikenal dengan istilah GTM.
Penting untuk Moms mencari tahu cara mencegah atau mengatasinya. Salah satu mengatasinya adalah dengan menerapkan feeding rules MPASI. Tahap MPASI nya tidak selalu berjalan mulus, banyak kasus si Kecil yang jadi susah makan dan menolak MPASI yang Moms berikan padahal itu penting untuk tumbuh kembangnya.
Jangan remehkan ketika si Kecil enggan makan ya Mom, karena hal itu akan membuat gizi dalam tubuhnya tidak mencukupi. Apa yang harus dilakukan saat bayi mengalami GTM? Simak perbincangan berikut ini bersama Doodle Exclusive Baby Care.
Menurut dr. Deva Putriane, Cht, CPHCT, jika kita berbicara tentang Gerakan Tutup Mulut (GTM) itu merupakan peralihan saat bayi mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) ke makanan yang padat belum bisa dikatakan GTM.
Bayi yang dikatakan GTM apabila bayi sudah selesai beradaptasi biasanya peralihan dari ASI yang cair, dimana saat mengkonsumsi ASI bentuknya cair hanya tinggal menelan. Sejak lahir bayi mengkomsumsi ASI dalam bentuk cair dan saat menelan tidak perlu effort hanya menghisap tiba-tiba saat usia 6 bulan teksturnya kental padat.
“Karena setiap anak berbeda-beda melakukan adaptasi yang berbeda-beda wajar saja anak menangis normal terjadi. Dan sebagai orangtua tidak perlu kuatir karena 70% bayi usia 6 bulan masih mengkonsumsi ASI. Tetapi secara bertahap tetap dikenalkan untuk makan, lakukan pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPAsi) secara konsisten. Inti dari MPAsi yang berhasil adalah relaks dan sabar,”ungkap Dokter Deva.
Lebih lanjut, Wanita yang juga dikenal sebagai konselor laktasi ini menuturkan jika feeding rules mengajarkan aturan makan supaya anak mengetahui sinyal kenyang dan sinyal lapar. Kalau tidak memiliki aturan lapar dan aturan tidur, anak tidak memiliki jadwal yang baik.
Meskipun secara teori bayi usia 6 hingga 7 bulan kebutuhan ASI banyak, bayi perlu MPAsi pada jadwalnya. Rules itu tidak hanya aturan makan, tetapi juga aturan tidur. Tidur yang berkualitas sangat mempengaruhi nafsu makan.
“Orangtua yang mau melakukan MPAsi dibuat rules bangun tidur tepat waktu, kebiasaan tidur yang membentuk orangtua. Kalau tidur cukup, tidurnya teratur, bangunnya teratur otomatis nafsu makan juga akan baik. Kualitas tidur baik membuat tinggi badannya juga akan melesat lebih dari anak-anak lain. Anak tidak boleh tidur lebih dari 2 jam karena tidur terlalu lama akan membuat anak menjadi rewel juga mengganggu waktu tidur malamnya,” terangnya.
Saat wawancaranya bersama Doodle Exclusive Baby Care, Dokter Deva menjelaskan saat bayi makan tidak boleh dari 30 menit karena efek samping kebanyakan anak yang lebih dari 30 menit membuat anak tidak fokus yang kemudian mengemut makanan. Karena anak merasa dipaksa, makanan sudah tidak enak hal ini yang membuat anak mengemut saat makan.
“Buatlah rules membiasakan makan maksimal 30 menit sehingga pada saat makan belum habis selesaikan makan anak akan merasa lapar yang kemudian kedepannya akan menguyah makanan sebelum 30 menit. Membentuk fokus tidaklah mudah, ketika anak sudah fokus dan kebiasaan dibentuk anak akan terbiasa makan tertib. Anak teratur tidak bisa dengan sendirinya, orangtua yang memberi aturan,”tambahnya.
Diungkapkan wanita yang disapa dengan nama Deva ini bahwa anak yang mengalami Gerakan Tutup Mulut (GTM) segeralah mencari tau penyebabnya, misalnya karena anak sakit, terlambat naik tekstur, baik itu cara pemberian makan yang salah, dari lingkungan, screen timenya. Anak lagi GTM tidak mau makan apapun, disini jika memang mau makan 5 suap tidak bisa dikatakan GTM memang makan anaknya sedikit. Kalau anak yang makannya sedikit tinggal menambah frekuensi makannya saja. Tetapi jika dipastikan GTM tidak mau makan sama sekali segera bawa anak ke Tenaga Kesehatan. Akibat GTM berkepanjangan akan mempengaruhi berat badan solusinya kenapa anak tidak mau makan.
Seberapa penting peran anak untuk dilibatkan dalam memilih menu makanan? Wanita yang berprofesi sebagai dokter ini mengatakan pastikan saat ibu menyusui, tidak disarankan untuk melakukan diet. Jadi ibu mengkonsumsi makanan bergizi, tidak pilih makanan, makan yang banyak sehingga anak bisa merasakan berbagai jenis makanan dari Air Susu Ibu.
“Ketika mulai MPAsi jangan menonton konten yang apa tidak boleh, anak itu harus mencoba berbagai macam makanan. Ajak anak untuk mengenal bentuk asli dari makanan yang dikonsumsi. Sehingga anak mengetahui makanan apa yang dimakan dan bisa menikmati berbagai makanan,”terang wanita bernama lengkap Deva Putriane ini.
Kenapa saat makan anak harus duduk, karena penyerapan nutrisi saat duduk lebih baik dibandingkan anak lari sana sini bahkan anak bisa tersedak. Kalau saat duduk menelan makannya lebih gampang. Pemilihan baby Chair ataupun dipangku orangtua harus dalam kondisi duduk yang tegak.
Disisi lain, Wanita yang merupakan seorang instruktur pijat bayi ini menuturkan saat bayi 6 bulan ketika sudah MPAsi diperbolehkan diberi minum air putih dengan maksimal 240 ml perharinya. Karena air putih kalori 0, gizi 0 untuk itu, pastikan bayi minum air putih setelah makan supaya tidak kenyang. Selain itu, pastikan menu MPAsi tidak berkuah sampai usia 11 bulan. Hal ini justru salah karena anak tidak belajar untuk mengunyah sehingga oromotornya tidak baik dan kuat untuk bisa belajar berbicara.
Diakhir perbincangannya, dr. Deva Putriane, Cht, CPHCT berpesan sebagai orangtua harus sabar membersamai anak-anak harus sabar, konsisten dan diulang-ulang terus. Apapun yang dilihat telaah terlebih dahulu jangan langsung ditelan mentah-mentah cocokin kebenarannya jangan sampai salah persepsi. (rl)