JATIMPOS.CO/BANYUWANGI – Di balik jeruji, warga binaan Lapas Kelas IIA Banyuwangi tak hanya menjalani masa hukuman, tetapi juga mengasah keterampilan untuk masa depan. Salah satu program pembinaan yang menarik perhatian adalah barbershop khusus di dalam lapas.
Dengan gunting dan clipper di tangan, para warga binaan yang terampil mencukur rambut kini memiliki kesempatan untuk belajar dan mengembangkan bakatnya. Bukan sekadar menjaga kerapian, keberadaan barbershop ini juga membuka peluang bagi mereka untuk memiliki keahlian yang dapat dimanfaatkan setelah bebas nanti.
Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, menegaskan bahwa keberadaan barbershop ini merupakan bagian dari upaya Lapas untuk menyediakan berbagai program pembinaan yang bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan bakat serta kreativitas warga binaan.
"Kami ingin warga binaan tidak hanya menjalani masa hukuman, tetapi juga bisa memanfaatkan waktu mereka untuk belajar dan mengembangkan keterampilan yang berguna setelah mereka bebas nanti," ujarnya, Rabu (19/03/2025).
Selain barbershop, Lapas Banyuwangi juga terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan stakeholder lainnya, untuk memperluas program pembinaan keterampilan.
“Harapannya, dengan adanya kolaborasi dengan berbagai pihak, warga binaan dapat memiliki bekal keterampilan yang cukup untuk kembali ke masyarakat dan menjalani kehidupan yang lebih baik,” imbuhnya. (Ren)