JATIMPOS.CO/KOTA KEDIRI - Guna menunjang pelayanan kepada masyarakat yang mencari keadilan serta memberikan fasilitas ibadah bagi umat Islam, Pengadilan Negeri Kelas 1B Kediri mulai membangun masjid yang diawali dengan peletakan batu pertama dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Senin (2/3/2020).
Masjid yang rencananya akan selesai dibangun dalam kurun waktu tujuh bulan tersebut, memiliki luas 340 M2 dan terletak di area kompleks Pengadilan Negeri Kelas 1B Kediri yang bertempat di Jalan Suprapto No. 14 Kota Kediri.
Pembangunan masjid ini digagas oleh Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya, Herri Swantoro. Dalam kunjungannya ketika masih menjabat di Mahkamah Agung bertepatan di hari Jumat, Herri melihat di area jalan suprapto belum ada masjid, sementara di Pengadilan Negeri kelas 1B Kediri areanya cukup luas.
"Waktu itu saya sampaikan ke Pak Imam sebelum beliau mutasi, nanti harus ada masjid disini. Supaya bisa memberikan tempat beribadah yang layak bagi umat islam di sekitar jalan ini. Karena Pak Imam mutasi, akhirnya Ibu Sarah Louis. Alhamdulillah jadi kita saksikan bersama bagaimana bentuk kebersamaan, serta bentuk toleransi yang tinggi disini. Walaupun Bu Sarah Louis adalah seorang nasrani, karena dia memimpin pengadilan maka saya berikan arahan untuk mendukung dan memprakarsai masjid ini berdiri. Dan saya melihat kesungguhan dan tanggungjawab ibu Louis beserta jajaran untuk menyiapkan segala sesuatunya," jelasnya.
Herri juga berkoordinasi dan mengajak para hakim pengadilan tinggi untuk berkontribusi guna kelancaran pembangunan masjid.
"Saya juga berkoordinasi dengan teman-teman para hakim tinggi di Pengadilan Tinggi Surabaya, saya sampaikan kita diberikan kesempatan menanamkan amal jariyah, dan antusias sekali teman-teman disana. Bahkan teman-teman hakim tinggi yang nasrani juga nyumbangnya tidak tanggung-tanggung. Waktu itu, Pengadilan ini hanya punya mushola yang kecil dibawah sel. Jadi kalau sujud lantainya dibawah sel. Saya sangat sedih melihat itu, selain itu disini orang mau jumatan juga susah, jauh kemana-mana. Untuk itu saya kumpulkan teman-teman. Saya ajak bergerak untuk mendirikan masjid," ujarnya.
Kepada siapapun yang menjabat sebagai takmir nantinya, Herri berpesan bahwa masjid ini adalah amanah. Artinya bagaimana memakmurkan masjid dengan baik. Oleh karena itu harus ada kesadaran mengabdi untuk kegiatan ibadah, harus bertanggungjawab, tidak boleh setengah-setengah dan membuat program yang baik.
Di kesempatan yang sama, mengawali sambutannya Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar memprosikan tenun Bandar kepada para undangan. "Musti mampir ke kampung tenun Bu. Disini ada kampung tenun yang sudah diperagakan oleh ikat indonesia yang biasanya juga bikin bajunya Ibu Sri Mulyani," jelasnya.
Mas Abu juga mengungkapkan dipilihnya hari senin untuk melakukan peletakan batu pertama merupakan waktu yang tepat. "Hari ini hari senin, hari dimana Nabi Muhammad dilahirkan dan wafat serta menerima wahyu. Jadi ini pas sekali peletakan batu pertama masjid cahaya keadilan (Nurul Adli)," ujarnya.
Lebih lanjut, Mas Abu senang dan berharap masjid Nurul Adli memberikan manfaat dan keberkahan untuk seluruh masyarakat. "Saya senang sekali disini ada masjid karena disepanjang jalan ini ada masjid tapi di ujung sana agak jauh. Dari sini kira-kira sekitar 800 meter. Sehingga ini nanti coverage nya akan bagus karena daerah sini juga banyak perkantoran. Ini luar biasa sekali. Artinya tidak hanya melayani masyarakat yang butuh keadilan tapi juga melayani masyarakat yang lewat disini. Saya juga tadi juga sudah mendengarkan laporan panitia, ternyata infaqnya luar biasa. Dan kemarin kita sempat diskusi disitu mungkin bisa dicantumkan untuk masyarakat yang mau nyumbang . Biasanya di Kota Kediri banyak hamba Allah yang mau nyumbang. Kalau masjid biasanya cepat sekali. Biasanya seperti itu. Saya doakan mudah-mudahan tidak ada kendala apapun dan mudah-mudahan masjid ini membawa berkah untk kita semua khususnya Pengadilan Negeri Kediri. InshaAllah menjadi berkah untuk kita semuanya," harap Mas Abu. (her)