JATIMPOS.CO/JEMBER – Program Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) merupakan inisiasi Bina Keluarga Lansia (BKL) Karang Wedra Sejahtera yang bertujuan memberikan ruang belajar bagi para lansia agar tetap aktif secara fisik, mental, dan sosial. Di Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, program ini resmi ditutup dengan digelarnya wisuda Sekolah Lansia Tangguh, Kamis (21/8/2025).
Acara yang berlangsung di Balai Desa Sidomekar tersebut dipenuhi suasana haru dan kebanggaan, tidak hanya bagi para wisudawan, tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat yang hadir.
Selama beberapa bulan, para lansia dibekali pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Materi yang diberikan meliputi kesehatan, gizi, psikologi, spiritualitas, hingga keterampilan praktis dengan pendekatan edukatif dan menyenangkan, agar proses belajar tetap sesuai kondisi para lansia.
Kepala Desa Sidomekar, Udi Prihwiyanto, mengapresiasi semangat para lansia yang terlibat dalam kegiatan ini. Ia menyebut program Selantang sebagai wujud nyata perhatian desa terhadap peningkatan kualitas hidup lansia.
“Kami ingin memastikan bahwa para lansia tetap dihargai dan diberdayakan, sehingga mereka masih bisa bahagia di sisa umur mereka,” kata Udi.
Sebanyak puluhan peserta dari berbagai dusun di Desa Sidomekar dinyatakan lulus dari program tersebut. Mereka mengenakan toga sederhana, namun wajah penuh kebanggaan menegaskan makna yang lebih dalam dibanding atribut seremonial.
Wisuda tersebut juga menjadi ajang untuk mempererat ikatan sosial antara lansia dan komunitas desa.
Camat Semboro, Abdul Kadir, dalam sambutannya menekankan bahwa lansia bukanlah kelompok yang patut dikasihani, melainkan sosok teladan bagi generasi muda.
“Mereka menunjukkan bahwa usia tidak pernah menjadi alasan untuk berhenti berkembang,” ujarnya.
Menurut Abdul Kadir, keberhasilan program ini menjadi contoh kolaborasi masyarakat, pemerintah desa, dan lembaga pendukung dalam memberdayakan kelompok lansia. Ke depan, ia berharap kegiatan serupa bisa menjangkau lebih banyak lansia di wilayah sekitar.
Wisuda ini juga dimeriahkan dengan beragam penampilan kreatif dari para lansia, mulai dari senam bersama, pembacaan puisi bertema kehidupan, hingga pertunjukan kesenian daerah. Semua itu membuktikan bahwa lansia tidak hanya mampu aktif belajar, tetapi juga menginspirasi melalui karya dan ekspresi seni.
Dengan adanya program Sekolah Lansia Tangguh, Desa Sidomekar menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya milik generasi muda. Semangat belajar tetap bisa menyala di usia berapa pun, selama tersedia ruang dan kesempatan. (Ari)