JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Anton (28) tahun pedagang atribut 17 Agustus, asal Kabupaten Garut, Jawa Barat. Berjualan sejak tahun 2014 di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.


Sementara, pria dengan dua anak ini mengaku, merasa nyaman berdagang di wilayah yang dikenal dengan sebutan Bumi Gerbang Salam. Lantaran, masyarakat sekitar sangat ramah.

"Saya jualan atribut ini sejak 2014, itu hanya coba-coba saja. Akan tetapi, karena masyarakatnya ramah-ramah dan nyaman, saya kembali jualan lagi," ujarnya.

Menurutnya, atribut-atribut yang dijual di pinggir jalan Trunojoyo itu, berani ragam, mulai dari bendera merah putih dan umbul-umbul dengan beranika ukuran serta harga.

"Umbul-umbul ukuran 2 meter seharga 25 ribu, ukuran 4 meter 50 ribu, ukuran 3 meter 45 ribu, sedangkan bendera dengan ukuran 1x80 cm seharga 60 ribu dan ukuran 100x50 cm seharga 45 ribu," kata Anton, Rabu (5/8/2020).

Lebih jauh, dia mengatakan, atribut yang sejak bulan Juli 2020 ini mulai dipasarkan, terkadang laku 40 biji perhari. Bahkan, setiap momennya bisa meraup keuntungan 5 juta.

"Saya bermodal 10 juta dan hasilnya bisa mencapai 5 juta pertahun. Alhamdulillah sejak awal Agustus sudah mulai laku banyak mas," tutupnya. (did)