JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Madiun menggelar Khitanan Massal yang di ikuti sebanyak 103 anak dari kalangan kurang mampu yang berasal dari 15 Kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun, Kamis (27/6/2019).
Khitanan Massal yang digelar dalam rangka hari jadi Kabupaten Madiun ke – 451 tahun ini dilaksanakan di dua lokasi berbeda. Yakni di Rumah Sakit Umum Daerah Caruban sebanyak 56 anak dan Rumah Sakit Umum Daerah Dolopo sebanyak 47 anak.
Selain gratis, para peserta Khitanan Massal yang berusia antara 7 – 13 tahun ini juga mendapatkan bantuan berupa pakaian muslim, songkok, sarung dan uang saku dari Pemkab Madiun.
“Kegiatan khitanan massal ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan hari jadi Kabupaten Madiun ke – 451 tahun,“ kata Wakil Bupati Madiun, H. Hari Wuryanto usai meninjau pelaksanaan khitanan massal di RSUD Dolopo.
Menurutnya, khitanan massal ini dilaksanakan sebagai wujud kepedulian Pemkab Madiun dalam membantu masyarakat demi terwujudnya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang terprogram dan terintregasi secara simultan.
Lebih lanjut dia katakan, kegiatan khitan massal ini terselenggara berkat kerjasama Pemerintah Daerah dan Tim Penggerak PKK, hal ini sebagai bukti dukungan PKK terhadap kesejahteraan keluarga. Wakil Bupati Madiun pun berharap kegiatan seperti ini dapat terus berkelanjutan di kemudian hari.
“Saya menyampaikan rasa terima kasih kepada penyelenggara dan seluruh petugas, sehingga kegiatan khitanan massal ini dapat terlaksana dengan lancar dan sukses,“ ucap Wakil Bupati Madiun.
Sementara itu, Direktur RSUD Dolopo, dr. Purnomo Hadi menjelaskan terkait proses penanganan khitan massal di RSUD Dolopo. Menurutnya, dari ke 47 anak tersebut akan di bagi dalam beberapa ruangan. Sebelum di khitan anak – anak tersebut akan masuk ke ruang anastesi atau penyuntikan. Setelah itu baru masuk ruangan untuk melakukan khitan.
“Ruangan anastesi ini kita pisahkan dengan ruangan untuk khitanan. Hal tersebut dilakukan agar para peserta khitan ini tidak trauma. Selain itu, juga untuk memperlancar proses khitan agar lebih baik,“ jelasnya. (jum)