JATIMPOS.CO//SURABAYA- Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak pada semua sector kehidupan. Masyarakat yang awalnya masih asing dengan modernisasi dan digitalisasi mau tidak mau dipaksa untuk bergeser ke arah tersebut dengan lebih cepat.
Hal itu dikemukakan Dr. Miguel Angel Esquivias Padilla IE., M.S.E , lulusan terbaik S3 FEB Universitas Airlangga Surabaya dalam acara webinar yang diadakan oleh Fakultas Farmasi Unair dengan tema “Adaptasi Diri Kedalam Kehidupan Normal Pasca Pandemi”, Minggu (7/2/21).
“Salah satu sector yang sangat terdampak adalah sector pendidikan. Semua tingkatan pendidikan sekarang ini dilakukan dengan daring atau dari rumah masing-masing,” ujarnya.
Menurutnya, bahwa akan muncul perubahan pola hidup dan kebiaasan baru yang tercipta baik selama pandemi ini dan bahkan sesudah pandemic ini berakhir.
“Manusia harus terus beradaptasi dengan kehidupan yang ada. Kita harus punya skill dan pengetahuan tambahan sehingga kita bisa bertahan dimasa seperti ini dan juga dapat beradaptasi dengan digital transformasi.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti menambah wawasan kita melalui platform digital seperti youtube, Instagram, faebook dan yang lainnya. Namun harus diimbangi dengan kebiasaan baca buku yang harus ditambah. Selain itu juga harus menjaga keseimbangan kehidupan antara belajar, bekerja dan rekreasi agar kesehatan mental kita tetap terjaga” ujar Miguel.
Dalam acara ini hadir pula Mustaghfiroh Yusuf, S.I.Kom dari Arilangga Global Engagement yang menjelaskan bahwa masa pandemic ini adalah waktu yang tepat untuk mengenal lebih dekat diri dan kepribadian kita. Dengan tingkat stress yang makin tinggi dan tekanan yang semakin sering muncul maka kita dapat mengukur sejauh apa diri kita mampu menyelesaikan setiap permasalahan yang ada.
“Setiap manusia lahir dengan minat dan bakat masing-masing. Dari minat dan bakat itu akan menjadi potensi diri, tentunya didukung dengan keilmuwan dan lingkungan yang supportif. Perlu digarisbawahi bahwa hobi dan minat adalah sesuatu yang berbeda,” ujarnya.
Hobi dilakukan ketika ada waktu luang dan tidak ada tujuan khusus, sedangkan minat ada target yang harus terapai. Target-target tersebut dapat dituliskan dalam To Do List bulanan atau mingguan sehingga kita bisa mengevaluasi diri kita. Tahapan evaluasi diri ini bersifat subjektif arena hanya diri kita sendiri yang tau apa tujuan kita melakukannya. “Apabila kita kesulitan untuk menentukannya bisa dibantu oleh orang lain,” pungkasnya. (ham)