JATIMPOS.CO/TUBAN - Perempuan termasuk kelompok rentan terdampak Pandemi Covid 19, tidak hanya pada sektor kesehatan tetapi juga sosial ekonomi. Dalam rangka berkontribusi pada pemulihan sosial ekonomi bagi perempuan akibat pandemi, melalui program “BERDAYA”, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG melalui unit usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Tuban, kembali luncurkan stimulan usaha bagi kelompok Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) dan Perempuan Wira Usaha (Perwira), Senin (26/07).
Tidak hanya mendapatkan stimulan usaha untuk penguatan ekonomi, perempuan dalam program BERDAYA juga mendapatkan proses pendampingan dan peningkatan kapasitas untuk meningkatkan kemampuannya. Di antaranya adalah pelatihan manajemen keuangan sederhana, kewirausahaan, refleksi diri berkelanjutan, kepemimpinan dan produksi aneka makanan. Program yang dikhususkan untuk perempuan ini, berusaha membangun kesadaran kritis perempuan terhadap perannya baik di ranah domestik maupun publik. Selain itu melalui sistem pengorganisasian yang terarah, diharapkan terbentuk solidaritas antar perempuan (sisterhood) dalam kelompok ini.
Program ini telah diinisiasi oleh SBI Tuban sejak 2019. Pada 2021 ini masuk pada angkatan (batch) ke 3. Sebanyak 20 perempuan mendapatkan stimulan usaha yang bervariasi, sesuai dengan hasil pemetaan potensi diri dan lingkungannya. Diantara mereka ada yang menjadi produsen makanan kecil, catering rumahan, penjual nasi uduk, produsen kopi hingga peternak kambing. Dalam pertemuan rutin kelompok, mereka tidak hanya membahas tentang peluang ekonomi, namun juga persoalan psikososial yang mungkin mereka hadapi sebagai perempuan.
“Setelah mengikuti program SBI ini saya menjadi sadar, ternyata persoalan perempuan di luar itu banyak sekali, bukan hanya secara ekonomi, tapi juga sosial. Banyak yang mendapat cibiran karena belum punya anak, atau karena menjadi janda. Di sini kami saling menguatkan untuk tetap fokus dan maju, demi keluarga, terutama di masa pandemi ini, “ ujar Susi ketua kelompok PEKKA SBI Tuban. Perempuan 27 tahun, pemilik Susi Cake and Crispy ini bercerita tentang berbagai upaya yang dilakukan anggota kelompoknya untuk saling membantu dan memberi semangat di masa pandemi ini.
Sementara Sulikayatun, 51 tahun, Peserta program Perwira mengatakan tidak pernah membayangkan bisa memulai usaha Kopi Mbah Dok. Program ini membuatnya percaya diri untuk mewujudkan mimpi. “Saya memulai usaha serta lebih mensyukuri keadaan, ternyata banyak perempuan yang perlu didukung di sekitar kita,” ungkapnya.
Sementara itu, Trayudi Darma, GA and Community Relations SBI Tuban menambahkan target sasaran dalam program BERDAYA ini adalah perempuan di sekitar pabrik SBI Tuban yang dalam kesehariannya melaksanakan peran dan tanggung jawab sebagai pencari nafkah, pengelola rumah tangga, dan pengambil keputusan serta penjaga keberlangsungan kehidupan keluarga atau yang biasa disebut dengan “Pekka”. Selain itu program juga menyasar perempuan yang memiliki potensi usaha dari kalangan menengah ke bawah atau Perempuan Wira Usaha (Perwira). Pada 2020, sebanyak 10 PIRT telah lahir dalam proses pendampingan program BERDAYA.
Di masa pandemi, program ini menjadi signifikan sejalan dengan hasil studi yang dilakukan oleh United Nations Women dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) tentang Dampak Covid-19 terhadap gender dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia, yang menunjukkan bahwa banyak perempuan Indonesia yang bergantung dari usaha keluarga, tetapi 82% diantaranya mengalami penurunan sumber pendapatan di masa pandemi.
Selain itu Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kesehatan mental dan emosional perempuan. Hal ini disebabkan karena 57% perempuan mengalami peningkatan stres dan kecemasan akibat bertambahnya beban pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan, kehilangan pekerjaan dan pendapatan, serta mengalami kekerasan berbasis gender.
“Melalui program BERDAYA batch 3 ini, kami berharap bisa berkontribusi pada penguatan ekonomi masyarakat khususnya kelompok perempuan rentan di masa Pandemi. Tidak hanya kemandirian ekonomi yang terbangun tetapi tercipta mekanisme saling menguatkan dan memberi dukungan diantara anggota Pekka dan Perwira,” ujar Trayudi Darma. (min)