JATIMPOS.CO/KABUPATEN BLITAR - Sejumlah lokasi yang rawan terjadinya pelanggaran protokol kesehatan (Prokes) di Kabupaten Blitar, menjadi target utama pengawasan Satgas Covid-19.
Salahsatunya adalah pasar tradisional yang berada di Desa Resapombo Kecamatan Doko Kabupaten Blitar. Selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Satgas Covid-19 dari 3 unsur, yakni Pemkab, Kepolisian, dan TNI rutin melakukan sosialisasi dan penertiban di pintu masuk pasar tradisional tersebut.
Camat Doko melalui Sekcam Hari Cahyono, S.Sos, MM, Jumat (13/8) mengatakan, kegiatan ini dilakukan semata-mata agar masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan guna menekan laju penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten blitar.
Menurutnya, pasar termasuk kategori tempat yang rentan terjadinya penularan virus Covid-19 waktu lalu. Karena itu, razia prokes senantiasa dilakukan untuk mendisiplinkan para pedagang dan pembeli yang berkunjung ke pasar.
Hingga saat ini, kata Hari, aktivitas di pasar selama PPKM Level 4 belum ada pelonggaran. Ia menyadari akibat PPKM ini aktivitas niaga di pasar cenderung mengalami penurunan.
Sementara itu, Kades Resapombo melalui Sekretaris Desa Siswo Priyono dihubungi terpisah menuturkan, meski beberapa kios tutup selama PPKM tapi aktivitas di pasar masih tergolong padat, terutama waktu pagi hari.
Hal ini mendorong pihaknya bersama instansi terkait lebih menguatkan penerapan protokol kesehatan guna mencegah munculnya klaster baru di tempat tersebut.
“Memang daya beli masyarakat turun, tapi aktifitas di pasar masih ramai terutama pagi hari. Kami tetap memperkuat protokol kesehatan sesuai perintah agar tak muncul klaster baru,“ tandasnya.
Kepala Pasar Gunawan Wibisono menambahkan, pihaknya menerima banyak keluhan dari para penjual tentang daya beli masyarakat yang menurun. Karfena itu ia berharap pandemi Covid-19 ini segera berlalu dan kondisi ekonomi di pasar bisa normal kembali seperti sebelunnya.
Gunawan mengatakan, sejak adanya pandemi Covid-19 kegiatan di pasar-pasar terutama pasar tradisional Resapombo mengalami penurunan tajam. Masyarakat enggan dan takut ke pasar karena khawatir tertular Covid-19. (Kmf/Adv/san)