JATIMPOS.CO/TUBAN - Ribuan orang dari dalam maupun luar Kabupaten Tuban memenuhi Alun-alun Tuban mendengarkan Pengajian Umum bersama Gus Muwafiq dalam rangka Haul ke-510 Sunan Bonang Tuban, Kamis (05/09/2019) malam.

Hadir pada kegiatan ini Bupati dan Wabup Tuban bersama Forkopimda, pimpinan instansi vertikal, Sekretaris Daerah, anggota DPRD Tuban, pimpinan OPD, dan camat serta pengurus PC NU Tuban.

Dalam kesempatan itu Bupati Tuban, Fathul Huda mengungkapkan, berdasarkan sejumlah referensi di Kabupaten Tuban terdapat cahaya kenabian dan beruntung bagi orang yang tinggal di Kabupaten Tuban. Kehadiran Sunan Bonang membawa berkah bagi masyarakat Kabupaten Tuban dan sekitarnya. Data dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur peziarah terbanyak di Jawa Timur terdapat di Sunan Bonang.

Bupati dua periode ini mengajak masyarakat untuk mencintai Sunan Bonang. Wujud mencintai yaitu dengan mengikuti jejak, ajaran, dan tauladan dari Sunan Bonang. Karena Sunan Bonang sangat memperhatikan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

" Selain itu, senantiasa semangat belajar untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi diri, " ungkapnya.


Tiba saat Mauidhoh Hasanah, Gus Muwafiq menerangkan pada masa milenial ini keberadaan Wali Songo sempat digugat oleh sejumlah orang. Meski demikian, bantahan-bantahan tersebut kandas dengan sendirinya.

Generasi milenial saat ini harus dibekali dengan ilmu pengetahuan dan akhlak yang benar untuk menghadapi berbagai masalah yang ditimbulkan sebagai dampak negatif kemajuan teknologi. Gus Muwafiq juga memberikan pengajaran terkait sejarah tanah Jawa, keberadaan dan peran Wali Songo serta perkembangan islam nusantara.

Pada kesempatan ini, perwakilan Mabarot Yayasan Sunan Bonang, KH. Kholilurrahman menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Tuban dan semua pihak yang mendukung pelaksanaan Haul ke-510 Sunan Bonang Tuban. Pada peringatan Haul ke-510 Sunan Bonang, dilakukan berbagai kegiatan seperti bedah buku, Qotmil Quran dengan 350 hafidz, Tahlil Serentak di 500 majelis, Pertemuan Ulama Umara, Khitanan Massal, dan Tahlil Akbar di Sunan Bonang. (Min)