JATIMPOS.CO/JOMBANG - Menerapkan perilaku hidup sehat perlu sinergitas semua komponen masyarakat dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), khususnya pada masa pandemi Covid-19 saat ini.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh kelompok masyarakat dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup.
Pemerintah Kabupaten Jombang melalui BLUD Puskesms Mojowarno dan BLUD Puskesmas Japanan mengadakan pembentukan Forum Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Tingkat Kecamatan Mojowarno, bertempat di Pendopo Kantor Kecamatan Mojowarno, Selasa (24/08/2021). Acara dihadiri oleh unsur Forpimcam Mojowarno, Kepala Desa, dan tokoh masyarakat.
Kepala BLUD Puskesmas Japanan, drg. Ariany Ratnaningtyas bersama Kepala BLUD Puskesmas Mojowarno, dr. Ainun Zubaidah, MKP yang diwakili dr. S.K Wardaningrum dalam arahannya menjelaskan, “Pembentukan Forum Germas ini merupakan program nasional yang pada tujuan akhirnya adalah perwujudan kesejahteraan masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat pra sejahtera pada khususnya, GERMAS ini merupakan upaya percepatan dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan preventif hidup sehat guna meningkatkan produktifitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit," terang dr Warda.
Dipaparkan dr. Warda, bahwa latar belakang dibentuknya Germas adalah pergeseran pola penyakit selama 30 tahun terakhir ini yang disebabkan oleh perilaku kebiasaan masyarakat. Sebelum tahun 1990 banyak terjadi penyakit menular (misal : Ispa, Tuberkulosis, Diare), namun sejak tahun 2010 penyebab terbesar kesakitan dan kematian adalah Penyakit Tidak Menular (misal : Tekanan Darah Tinggi, stroke, jantung, kanker, diabetes).
"Faktor risiko penyebab penyakit tidak menular, diantaranya kurang aktivitas fisik, kurangnya konsumsi buah dan sayur, minuman alkohol, merokok, buang air besar yang sembarangan," terangnya.
Lanjutnya, Adapun tugas Pengurus Kelompok Kerja Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Kecamatan Mojowarno adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kecamatan Mojowarno; Melaksanakan kegiatan yang mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sesuai tugas, pokok dan fungsi masing-masing Perangkat Daerah; Melakukan koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, paparnya.
Dalam acara tersebut diperoleh beberapa kesepakatan terkait dengan ruang lingkup germas yang berdampak bagi kesehatan yakni diantaranya peningkatan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup sehat, penyediaan bahan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas, dan peningkatan edukasi hidup sehat.
"Bentuk-bentuk kegiatan gerakan masyarakat hidup sehat yakni melakukan aktivitas fisik, mengkonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan dan menggunakan jamban," terang dr. Warda.
Kemudian tugas bidang kesehatan dalam germas yakni advokasi dan pembinaan perwujudan kawasan sehat, penggalangan kemitraan dan peran serta masyarakat, kampanye germas dan edukasi masyarakat, deteksi dini penyakit menular dan tidak menular, menyediakan fasilitas pelayanan yang bermutu.
Sementara itu, Kapolsek Mojowarno AKP Yogas mengatakan, saat ini SMP Negeri 1 Mojowarno digunakan sebagai tempat Isolasi Terpusat (Isoter) Covid-19.
Yogas menjelaskan, seluruh pasien Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan, ditempatkan di rumah sehat untuk melakukan isolasi hingga dinyatakan sembuh.
Menurut dia, selain untuk menekan potensi penyebaran di lingkungan terdekat pasien, pemusatan isolasi tersebut dilakukan untuk memudahkan pengawasan dari tenaga kesehatan. Selain itu isoter juga menjadi wadah untuk memperkenalkan germas kepada masyarakat, khususnya pasien sehingga bisa membiasakan hidup sehat.
"Kalau di Isoter, pengawasan jadi lebih mudah. Berbeda dengan (isoman) di rumah, kan tidak mungkin petugas kesehatan itu keliling ke rumah-rumah," jelas Yogas. (her)