JATIMPOS.CO/TRENGGALEK - Polres Trenggalek bekerjasama dengan MUI, Pemkab, Kemenag dan Baznas Kabupaten Trenggalek menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Aula Gedung Bhawarasa Pendhapa Manggala Praja Nugraha Trenggalek. Selasa (15/10).
Turut Hadir dalam acara yang mengambil tema "Peran Dai Millenial Dalam Menangkal Paham Radikal" tersebut antara lain, Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, SIK, MH, Ketua MUI Kabupaten Trenggalek Dr KH Safi’i Ismail MHI beserta pengurus, Perwakilan Kemenag Trenggalek, Pejabat Utama Polres dan Kodim 0806 serta perwakilan NU dan Muhammadiyah.
Dalam acara tersebut AKBP Jean Calvijn memaparkan tentang perkembangan paham radikalisme dan aksi terorisme yang terjadi di Indonesia. Radikalisme tidak hanya terjadi didunia nyata tetapi juga dunia maya. Dunia maya sangat rawan disalahgunakan oleh kelompok yang tidak bertanggungjawab dalam hal berita hoax.
“Para generasi Millenial ini yang diharapkan bisa menjadi benteng menangkal paham radikal” Jelas AKBP Jean Calvijn.
Penyebaran paham radikal lanjut AKBP Jean Calvijn, para pelaku selalu menargetkan sosok yang mempunyai kelebihan dalam hal finansial, intelektual serta hal lain dan tanpa memandang profesi tertentu.
Untuk menangkal hal tersebut, Kepolisian tidak dapat berdiri sendiri. Pihaknya membutuhkan bantuan dari seluruh elemen masyarakat khususnya para Da`i muda untuk turut memberikan pemahaman yang baik kepada khalayak luas utamanya generasi millenial.
“Nantinya kami bisa bergabung bersama kami melakukan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat.Tujuan kita bersama adalah menciptakan Trenggalek yang aman dan kondusif” Pungkas AKBP Jean Calvijn.
Apa yang dihasilkan dari diskusi hari ini, nantinya akan ada tindak lanjuti kembali bekerjasama dengan MUI dan Kemenag termasuk pendampingan terhadap para Da`i Kamtibmas terkait dengan pemanfaatan IT sebagai sarana dakwah yang efektif sekaligus menangkal paham Radikalisme. (ays)