JATIMPOS.CO/SURABAYA - Komisi A DPRD Jawa Timur menggelar rapat dengar pendapat (hearing) dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Timur, Direktorat Narkoba Polda Jatim, dan perwakilan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Gedung DPRD Jatim, Senin (21/7/2025).

Rapat ini menindaklanjuti pengaduan masyarakat (DUMAS) dari Aliansi Madura Indonesia (AMI), yang menyoroti maraknya peredaran narkoba, khususnya di lingkungan Lapas.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim dari Fraksi Gerindra, H. Budiono, S.Sos., M.A.P, mengungkapkan bahwa rapat menghasilkan sejumlah langkah strategis untuk menekan peredaran narkoba di Jawa Timur, yang menempati peringkat kedua nasional dalam kasus narkotika.

“Kami sepakat untuk memaksimalkan program Lapas Bersinar di setiap Lapas. Direktorat Narkoba Polda Jatim dan BNN Jatim akan segera mengadakan deklarasi bersama untuk menolak narkoba di Lapas,” ujarnya usai rapat.

Selain itu, BNN Jatim akan melaksanakan operasi mendadak tanpa pemberitahuan sebagai bagian dari kewenangan mereka untuk memutus rantai peredaran narkoba.

"Nanti akan segera diadakan dari BNN operasi mendadak yang tidak dikasih tahu, itu adalah kewenangan-kewenangan dari BNN, Jadi kami nanti hanya memfasilitasi saja sehingga kegiatan-kegiatan ini bisa memaksimalkan penanggulangan narkoba di Jawa Timur," tambah Budiono.

Terkait pembangunan sel bawah tanah untuk memutus mata rantai peredaran narkoba, baik di dalam Lapas maupun di luar. Budiono menegaskan dukungan penuh Komisi A terhadap inisiatif ini.

“Apapun kegiatan di Jawa Timur yang bertujuan memerangi peredaran narkoba, kami dukung penuh. Ini penting karena Jawa Timur masih nomor dua nasional,” katanya.

Soal rehabilitasi dan penganggaran, Budiono mengakui adanya keterbatasan dana di BNN Jatim. Komisi A akan mengusulkan pembahasan lanjutan bersama pimpinan DPRD dan Badan Anggaran (Banggar).

“Tadi permintaan dari BNN Jatim bahwa karna ada keterbatasan anggaran maka ini akan kita berikan masukan kepada pimpinan Dewan, karna ini adalah kewenangan pimpinan dan banggar untuk menindaklanjuti masukan dari BNN jawa timur," tutupnya. (zen)