JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, Ali Masykur mendesak Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Pamekasan serta Distan PHP (Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan) Pamekasan untuk segera mengevaluasi kelangkaan pupuk yang mendapat keluhan dari masyarakat.
Desakan itu dilakukan, setelah pihaknya mendapat laporan dari masyarakat, khususnya masyarakat wilayah Pasean, Waru, Pakong dan Pademawu Pamekasan.
Anggota DPRD Pamekasan, Ali Masykur mengaku, dalam minggu-minggu ini, dirinya mendapat banyak laporan dan keluhan dari masyarakat mengenai kelangkaan pupuk di Desa-desa. Meskipun sempat diarahkan bertanya kepada kelompok tani masing-masing. Akan tetapi, kelompok tani pun mengaku tidak mendapat bagian pupuk.
"Kenyataannya mereka juga tidak dapat bagian karena memang langka," kata Ali Masykur, Senin (23/11/2020).
Menurutnya, sebagai wakil rakyat, secara moral dirinya memiliki kewajiban untuk meminta penjelasan terhadap Dinas-dinas terkait seperti Disperindag Pamekasan dan Distan PHP Pamekasan, lantaran pupuk di Pamekasan sangat sulit ditemui dan langka. Sehingga kedepan, kelangkaan ini tidak terjadi lagi dan tidak menjadi permasalahan baru bagi masyarakat, khususnya para petani di Kabupaten Pamekasan.
"Kelangkaan pupuk ini apakah memang dari hulu ke hilir atau bagaiman dan penyebabnya apa," tanya politisi partai berlambang Ka'bah itu.
Lebih jauh, anggota Komisi I DPRD Pamekasan ini menjelaskan, kelangkaan pupuk itu diduga karena sebagian jatah pupuk warga Pamekasan dikirim ke salah satu daerah yang berada di Jawa Timur. Dengan alasan, sebagian warga di wilayah Pamekasan tidak memiliki lahan tanam dan mayoritas penduduknya merantau ke luar negeri.
"Disinyalir bahwa pupuk Pamekasan ini dikirim ke Jember, karena penduduk di wilayah Pantura tidak memiliki lahan tanam, bebatuan dan penduduknya merantau ke luar negeri. Sehingga kios di wilayah tersebut hanya berdiri tegak dan megah," tutupnya.
Terpisah, Plt Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distan PHP) Pamekasan, Ajib Abdullah membantah prihal kelangkaan pupuk baik pupuk nonsubsidi dan bersubsidi. Selama ini, pihaknya tidak pernah mendapat keluhan dari masyarakat, khususnya masyarakat di wilayah Pantura Pamekasan prihal kelangkaan pupuk. Bahkan, persediaan pupuk untuk masyarakat Pamekasan di tahun 2020 ini telah terealisasi dengan merata.
"Khususnya masyarakat Pantura yang tergabung dalam kelompok tani sudah mendapat pendistribusian pupuk, kecuali mereka yang tidak terdaftar dalam kelompok tani. Karena sudah ada Koordinatornya di Pantura, mas. Sedangkan, pupuk nonsubsidi banyak, jangan khawatir asalkan ada uangnya," terang Ajib Abdullah.
Sementara, wartawan jatimpos.co saat Mengkonfirmasi melalui via WhatsApp kepada Disperindag Pamekasan belum bisa memberikan tanggapan. (did)