JATIMPOS.CO/PONOROGO - DPRD Kabupaten Ponorogo raih penghargaan peringkat Tiga Green Leadership Nirwasita Tantra tahun 2020.

Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Siti Nurbaya di Jakarta, Selasa (15/6/2021).

Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra diberikan kepada kepala daerah dan DPRD tingkat Provinsi, Kabupaten dan kota.

Atas peran para pemimpin daerah dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung pembangunan berkelanjutan, sehingga mampu memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya.

DPRD Kabupaten Ponorogo meraih Peringkat Tiga untuk kategori DPRD Kabupaten Sedang, Peringkat Kedua adalah DPRD Buleleng dan Peringkat Pertama DPRD Kabupaten Sukoharjo.

Penyerahan penghargaan diberikan langsung oleh Menteri LKH Siti Nurbaya melalui perwakilan peringkat pertama pimpinan daerah dan DPRD yang dilakukan secara luring dan daring.

Ketua DPRD Ponorogo Sunarto, S.Pd dalam keterangan resminya kepada media menyampaikan, bahwa nilai Indeks Kualitas Udara (IKA) Tahun 2019 realisasi sebesar 57,83 (skala cukup).

Nilai Indeks Kualitas Udara (IKU) Tahun 2019 realisasi sebesar 90.60 (skala sangat baik) dan nilai Nilai Indeks Tutupan Hutan/Lahan (ITL) sebesar 65.04 (skala cukup).

"Sehingga didapatkan nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kabupaten Ponorogo tahun 2019 sebesar 70.54 (skala cukup), ungkap Sunarto, Rabu (16/6/2021).

Dijelaskannya, DPRD Kabupaten Ponorogo komitmen untuk terus memperbaiki kualitas lingkungan hidup daerah.

Yakni dengan mendukung pemerintah Kabupaten Ponorogo, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup melalui peningkatan anggaran dari tahun ke tahun.

" Anggaran Dinas Lingkungan Hidup tahun 2017 adalah sebesar Rp 7.999.932.938,00, tahun 2018 sebesar Rp 11.870.750.214,00 dan tahun 2019 sebesar Rp 13.806.738.981,00. Artinya anggaran Dinas Lingkungan Hidup mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, " ungkapnya.

Sunarto menyampaikan, bahwa pihaknya yakin Dinas Lingkungan Hidup dapat menyelesaikan masalah-masalah lingkungan yang ada di Kabupaten Ponorogo.

"Kedepan kami mendukung segala upaya Dinas Lingkungan Hidup dalam hal anggaran maupun aturan agar terciptanya pembangunan yang berkelanjutan yang peduli terhadap lingkungan hidup, " tambahnya.

Lebih lanjut, Ketua DPRD Ponorogo Sunarto menyebut, untuk mempertahankan predikat ini atau bahkan naik menjadi pemenang tingkat 2 atau bahkan tingkat pertama menjadi tugas kita bersama.

"Seingat saya, yang menjadi ikon atau salah satu penilaian, sehingga kita bisa menang adalah jalan HOS Cokroaminoto sebagai hutan Kota Ponorogo. Sementara tahun ini jalan HOS Cokroaminoto di Face Off dan secara kasat mata penghijauannya jauh secara kualitas atau kuantitasnya menurun atau berkurang," terangnya.

Dapam hal ini, Sunarto mengatakan Pemerinrah Kabupaten Ponorogo harus bisa membuat skenario untuk pengganti jalan HOS Cokroaminoto yang menjadi bagian indikator penilaian ini. Minimal bisa mempertahankan, atau syukur bisa menjadi juara dua atau satu.

"Semua ini membutuhkan kebijakan, dimana kebijakan ini nanti bisa lebih maksimal agar membawa ke juara 2 atau juara ke 1, " tandasnya.

Karena, tentunya penghargaan ini tidak cukup berhenti sampai disini, namun bisa diimplemintasikan sampai ke tingkat desa.

"Contohnya, masih adanya desa yang ketika datang musim kemarau, desa tersebut masih kesulitan mendapatkan air atau kekurangan air. Jangan hanya mengandalkan suplai dari PDAM, namun daerah kering ini bisa teratasi, baik penampungan air atau penhijauan ditingkatkan, " pungksnya. (Adv/nur).