JATIMPOS.CO/JEMBER - Seorang anggota DPRD Kabupaten Jember dari Fraksi PPP (Partai Persatuan Pembangunan) atas nama Ahmad Faesol, menerima video call seks dari wanita yang diakui tidak dikenalnya. Buntutnya Ahmad Faesol menjadi korban pemerasan.
Saat video call tersebut, si wanita dengan berpakaian setengah telanjang mengancam Ahmad Faesol akan menyebarkanluaskan percakapannya bila tidak memberikan sejumlah uang. Dan benar, video yang berdurasi 28 detik itu tersebar luas di media sosial.
Setelah videonya tersebar luas, Ahmad Faesol melaporkan kejadian yang menimpa dirinya ini kepada Ketua DPC PPP Jember, Madini Faruq.
Atas laporan itu, Madini Faruq pun telah memastikan salah satu kadernya di PPP itu telah menjadi korban pemerasan dan korban tidak mengenal wanita yang ada divideo tersebut.
Dijelaskan, kronologisnya, setelah memutuskan sambungan video call tersebut, korban menerima pesan yang berupa ancaman untuk mentransfer uang sebesar 2 juta rupiah agar video tersebut tidak disebarluaskan.
“Korban merasa kaget setelah menerima video call tersebut karena wanita yang ada di video tersebut setengah telanjang. Dan akhirnya korban langsung memutus sambungan video call tersebut,” ujarnya.
Karena pada waktu itu korban panik, maka langsung mentransfer uang sebesar 1 juta rupiah kepada pelaku. Tak puas dengan uang tersebut, karena dirasa tidak sesuai dengan keinginan pelaku, maka pelaku kembali meminta uang sisanya melalui pesan di mesengger facebook.
"Jika merasa dirugikan dan tercemar nama baiknya, silakan lapor saja ke Polresta Denpasar. Karena waktu itu kejadiannya di Denpasar, dan memang waktu itu yang bersangkutan sedang melakukan kunjungan kerja di Bali," jelas Madini Faruq.
Kejadian bermula pada sabtu tanggal 12 Juni 2021 tepatnya pukul 07.00 WITA saat berada di kamar Hotel Golden Tulip, pelaku menjebak korbanya dengan cara melakukan Video Call Sex, dan mengancam untuk menyebarluaskan video tersebut apabila tidak memberikan uang kepada pelaku.
Madini Faruq meminta kepada seluruh masyarakat untuk berhati - hati dalam menerima pesan ataupun video call dari siapapun karena memang ini modus kejahatan baru.
"Jadi saat ini pesan moralnya adalah hati - hati untuk menerima video call dari orang yang tidak dikenal, karena memang korbannya juga sudah banyak," tuturnya.
Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh jatimpos.co, terhadap akun Facebook pelaku, memang ditemukan beberapa tangkapan layar dari video call sejumlah korban. (fat)