JATIMPOS.CO/JOMBANG - Untuk mengantisipasi pembangunan proyek yang molor, Komisi C DPRD Kabupaten Jombang menggelar hearing dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan RSUD Ploso di ruang Komisi C, Senin (14/2/2022).

Ketua Komisi C DPRD Jombang, Choirul Anam mengatakan, bahwa digelarnya rapat dengar pendapat (RDP) ini karena proyek di Dinkes dan RSUD Ploso banyak yang pekerjaanya telat.

“ Ada yang satu minggu bahkan ada yang lebih. Oleh sebab itu, RDP ini dilakukan untuk mengantisipasi pembangunan proyek kembali molor seperti pada tahun kemarin,” katanya.

Pada tahun ini Dinkes dan RSUD Ploso lanjut Choirul Anam, mendapat beberapa proyek, bahkan anggarannya mencapai puluhan miliar. Sehingga hal ini harus diawasi bersama.

“ Pengalaman sebelumnya, pekerjaan dimulai pada pertengahan tahun, sehingga pembangunan tidak selesai tepat waktu. Tadi kami menekankan, agar awal tahun ini bisa langsung dikerjakan,” jelasnya.

Choirul Anam mengungkapkan, banyak pembangunan di RSUD Ploso dan bangunan Puskesmas tidak sesuai dengan standar. Dan waktu yang mepet membuat pembangunan menjadi tidak maksimal. Pihaknya tidak ingin itu terulang.

“Jadi tadi kami meminta agar mengandeng tim ahli mulai dari perencanaannya. Karena molornya pekerjaan dan tidak sesuai standar bangunan, mereka tidak mempunyai tim ahli,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Jombang, drg Budi Nugroho menerangkan, Dinkes Jombang tahun ini mempunyai tiga proyek. Yaitu pembangunan gedung dinkes Rp 3,4 miliar, rehabilitasi Puskesmas Pulo Lor Rp 5 miliar.

“Terakhir Labkseda Rp 2,98 miliar. Yang pembangunan gedung dinkes ini akan segera masuk PBJ, September harus selesai. Sedangkan dua proyek lainnya harus tuntas pada akhir November,” terangnya.

Diterangkan drg. Budi, dari pengalaman kemarin, untuk pembangunan bisa dilakukan lebih awal dan selesai tidak mepet akhir tahun. “Sehingga pengawasan dan evaluasi bisa berjalan dengan baik,” tukasnya.

Terpisah, Direktur RSUD Ploso dr Achmad Iskandar Dzulqornain membeberkan, kedepan proyek RSUD Ploso bisa selesai tepat waktu dan kualitasnya lebih baik lagi. Untuk tahun ini, RSUD Ploso ada empat proyek.

“Parkir senilai Rp 1 miliar, pembangunan gedung OK Rp 10,5 miliar, gedung ACF Rp 2 miliar dan lantai tiga gedung Ponek Rp 4,5 miliar. Akhir Februari ini sudah bisa masuk ke PBJ untuk lelang. Saat ini kmai masih mempersiapkan berkas,” pungkasnya. (her).