JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Guna menstabilkan harga sembako terutama komoditi beras yang kini harganya sedang naik, Pemerintah Kabupaten Lamongan gelar operasi pasar murah (OPM) di Pasar Sidoharjo Lamongan, Sabtu (4/2/2023).
Kenaikan harga yang terjadi dipasar dikarenakan stok beras yang menipis karena faktor belum memasuki musim panen.
"Stok beras di Lamongan masih ada namun menipis, itu terjadi karena kita menuju musim panen yang Insyaallah akan terlaksana pada Maret mendatang," tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi atau yang akrab disapa Pak Yes saat meninjau kegiatan OPM.
Berlangsung selama 2 hari, OPM menggandeng perusahaan umum Bulog yang menyediakan persediaan beras jenis medium sebanyak 6 ton. Pada kegiatan OPM beras Bulog akan dijual dengan harga 47 ribu untuk 5 kg.
"Kita bekerja sama dengan Bulog. Harga beras saat ini untuk yang jenisnya medium dipatok harga 11 sampai 12 ribu. Sedangkan yang jenis premium itu harganya 14 ribu," ujarnya.
Sebagai daerah yang mendapat predikat lumbung pangan nasional di Jawa Timur, Pak Yes menegaskan bahwa Lamongan akan menjamin pasokan dan harga beras yang stabil.
"Pada hari ini juga sedang digelar operasi pasar di Pasar Babat, Pasar Babat dan Pasa Blimbing," imbuhnya.
Sementara itu, menurut penjual beras di Pasar Sidoharjo Lamongan, Santi mengatakan penjualan beras menurun karena stok beras yang minim saat ini. Namun dengan hadirnya beras medium dari Bulog penjualan beras cukup meningkatkan dari biasanya.
"Stoknya sedikit makanya mahal dan berimbas pada sepinya pembeli. Dulu sebelum naik, penjualan sehari kita mencapai 2 kwintal. Sekarang penjualan terbantu dengan adanya beras medium ini, per harinya sekitar 1 kwintal," kata Santi. (bis)