JATIMPOS.CO/TUBAN - Komitmen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) yang bertanggung jawab dalam penerapan prinsip keberlanjutan kembali mendapat pengakuan. Kali ini Majalah Top Business memberikan penghargaan atas capaian peningkatan kualitas program Corporate Social Responsibility (CSR). Pada acara penghargaan di Dian Ballroom, Hotel Raffles, Jakarta, Kamis (8/6), perusahaan SBI diganjar 10 award.

Dalam rilisnya, perusahaan penerima penghargaan kategori Top Leader on CSR Commitment diberikan :

  1. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk yang diterima oleh Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo,
  2. Pabrik Cilacap yang diterima oleh Direktur Human Capital, Legal & Corporate Affairs SBI, Ony Suprihartono,
  3. Pabrik Lhoknga (dioperasikan oleh anak usaha PT Solusi Bangun Andalas) yang diterima oleh Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani,
  4. Pabrik Narogong yang diterima oleh General Manager Pabrik Narogong, Erwin Halomoan Purba,
  5. Pabrik Tuban yang diterima oleh General Affairs & Community Relations Manager Pabrik Tuban, Mochammad Yunani Rizzal.

Selain itu, SBI juga menerima dua penghargaan bintang tertinggi untuk capaian fungsi CSR yaitu # Star 5 untuk pelaksanaan CSR di tingkat korporasi dan Pabrik Cilacap. Sedangkan Pabrik Narogong, Pabrik Tuban dan Pabrik Lhoknga memperoleh penghargaan # Star 4 untuk pelaksanaan CSR di masing-masing area.

“Kami berkomitmen mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan yang mempertimbangkan kelestarian lingkungan serta pemberdayaan masyarakat, untuk memberikan nilai dampak positif dalam setiap proses bisnis yang dijalankan,” kata Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo.

Lilik menambahkan bahwa hal ini menjadi competitive advantage SBI sebagai perusahaan yang bergerak di bidang produksi bahan bangunan, terutama dalam upaya menuju green industry menghadirkan solusi berkelanjutan untuk berbagai kebutuhan pembangunan.

 

 

Komitmen Pada Pemberdayaan Masyarakat dan Kelestarian Lingkungan

 

Seperti diketahui, beberapa program CSR unggulan SBI diantaranya adalah pengelolaan sampah yang melibatkan masyarakat untuk mewujudkan zero waste community yang dilakukan di Cilacap, Pemberdayaan Perempuan dan Kepala Keluarga (PEKKA) yang diadakan di Tuban, program Jenius Lokal yaitu program bimbingan belajar dan kegiatan motivasi untuk siswa kelas 3 SMA di Narogong, kegiatan pemberdayaan industri rumah tangga dan UMKM yang dilakukan di Lhoknga, kegiatan tanggap bencana untuk masyarakat, serta kegiatan yang berkaitan dengan inovasi sosial untuk mendorong pemberdayaan masyarakat.

Salah satu inovasi sosial SBI di Tuban yaitu pemulihan sosial ekonomi bagi kelompok Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) dan Perempuan Wira Usaha (Perwira). Tidak hanya mendapatkan stimulan usaha untuk penguatan ekonomi, kelompok ini juga mendapatkan proses pendampingan dan peningkatan kapasitas untuk meningkatkan kemampuannya. Di antaranya adalah pelatihan manajemen keuangan sederhana, kewirausahaan, refleksi diri berkelanjutan, kepemimpinan dan produksi aneka makanan.

Target sasaran dalam program ini adalah perempuan di sekitar pabrik SBI Tuban yang dalam kesehariannya melaksanakan peran dan tanggung jawab sebagai pencari nafkah, pengelola rumah tangga, dan penjaga keberlangsungan kehidupan keluarga atau yang biasa disebut dengan “Pekka”. Selain itu program juga menyasar perempuan yang memiliki potensi usaha dari kalangan menengah ke bawah atau Perempuan Wira Usaha (Perwira). Diantara mereka ada yang menjadi produsen makanan kecil, catering rumahan, penjual nasi uduk, produsen kopi hingga peternak kambing.

Program diinisiasi SBI Tuban sejak 2019. Pada tahun 2023 sebanyak 19 PIRT telah lahir dan dalam dua bulan ke depan akan bertambah menjadi 25 PIRT.

Sulikayatun (51) peserta program mengatakan tidak pernah membayangkan bisa memulai usaha Kopi Mbah Dok. Mengikuti program membuatnya percaya diri untuk mewujudkan mimpi.

“Saya memulai usaha serta lebih mensyukuri keadaan saya. Ternyata banyak perempuan yang perlu didukung di sekitar kita,” ungkapnya gembira.

Senada dengan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sigit Reliantoro, bahwa Eco-Inovasi dan Inovasi Sosial merupakan strategi untuk menghasilkan ide-ide baru yang inovatif. Outputnya mampu menyelesaikan masalah sosial masyarakat dengan lebih efisien dan menjunjung tinggi kearifan lokal.

“Kami mengapresiasi para pemenang TOP CSR Awards yang telah menginspirasi untuk pembelajaran kita bersama,” tutup Sigit. (min)