JATIMPOS.CO//KAB.JEMBER – Sebuah aplikasi E-Commerce yang sedang naik daun dikalangan para pemilik warung di wilayah Jawa, mulai menampakkan respon positif dari para pengguna (user).

Seperti yang terjadi Kabupaten Jember, sebuah Aplikasi bernama 'Dagangan' yang sudah masuk sejak Desember 2023, kini sudah mulai mengcover dua ribuan lebih pengguna (user).

Aplikasi yang memudahkan para pengguna (user) khususnya warung warung kecil untuk membeli barang barang sembako dengan harga grosir. Tak hanya itu, aplikasi ini juga dilengkapi fitur Gratis Ongkir dan beberapa diskon tertentu.

President & Co-Founder Dagangan Wilson Yanaprsetya, menyebutkan bahwa Aplikasi Dagangan ini di Jember, sudah hampir setahun, yakni dari sekitar akhir tahun lalu. Menurutnya, pihaknya di sini udah mengcover sekitar ribuan pengguna.

“Potensi di wilayah tapal kuda ini besar sekali. Sebab, kita percaya dan kita bisa memajukan UMKM di sini, dengan sasaran dari kami yaitu tinggal paling jauh 5 km dari pasar basah, dan menyasar ke dalam kecamatan-kecamatan yang bisa dibilang terpelosok,” ujar Wilson saat dikonfirmasi di Foodgasm Bistro, Jalan Jawa Sumbersari, Kecamatan sumbersari pada, Rabu (14/08/2024) pagi.

Wilson juga mengakui bahwa 'Dagangan' sudah mengcover warung di 21 Kecamatan yang ada di Jember ini, dan hari ini pihaknya masih terus mengcover lebih dalam lagi. Melihat pangsa pasar yang terus meningkat.

“User-user yang sudah lama belanja di aplikasi 'dagangan' akan proven waktu setiap kali mereka belanja atau menjadi member kita. Dengan bimbingan dari para sales yang kita miliki, pendapatan dalam waktu 6 bulan kedepan meningkat hingga 3 kali lipat," Kata Wilson.

“Kita bisa mengcover dengan suplay barang yang jauh lebih banyak, lebih konsisten dengan service yang bagus dan harga yang tentunya lebih kompetitif. Karena kami langsung dari pabrik masing masing. Kita juga mempunyai produk lokal yang mempunyai nilai tinggi," imbuhnya.

Aplikasi “Dagangan” sendiri, Berdiri di tahun 2020, sehingga sampai hari ini sudah berjalan hampir 4 tahun dan 25000 ribu desa dengan 40 Kabupaten/kota di pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur).

Meski demikian, Wilson mengatakan bahwa walau Kabupaten Jember ini zona paling timur.

“Hari ini total kita dapat puluhan gudang atau hub di Pulau Jawa awal mulanya memang kita di Jawa Tengah, kita masuk Jawa Barat dan sekarang kita di Jawa Timur dan Kita percaya ekonomi di sini jauh potensialnya besar sekali. Karena rata rata pekerja itu hidup di kota kota penyangga," tandasnya. (Ari)