JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan Agus Suyanto mengaku geram atas ulah oknum rentenir berkedok Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Lamongan.
"Kalau ada oknum KSP atau rentenir dari luar daerah yang mencari nasabah di Lamongan hendaknya segera diamankan ke Polsek setempat atau kantor Camat untuk diinterogasi keberadaan oknum tersebut," kata Agus Suyanto. Senin (02/11/2020).
Dia menjelaskan, sebelumnya pihaknya sudah komunikasi dengan jajaran muspika maupun Polres Lamongan untuk menertibkan semua KSP yang tidak mempunyai badan hukum serta terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Saat ini, lanjut Agus, banyak KSP yang diduga ilegal masih beroperasi di wilayah Lamongan, jadi kalau sampai ada yang tidak jelas keberadaannya akan dilakukan penangkapan kepada yang bersangkutan, dan ijin usahanya akan kita tutup selamanya.
"Saya tidak main-main, banyak laporan dari warga yang sudah masuk ke dinas kami, warga sangat resah dengan keberadaan oknum rentenir atau KSP yang semakin hari semakin merajalela itu," tandasnya.
Dia berharap, warga yang mengetahui kalau ada rentenir yang mencoba mencari nasabah di Lamongan dengan modus KSP tidak segan-segan melaporkan kepada jajaran Babinsa serta Babinkamtibmas setempat.
Sementara itu, menurut penuturan salah satu oknum rentenir atau KSP asal Kenjeran Surabaya yang beroperasi di Desa Lopang Kecamatan Kembangbahu mengenai dengan nominal pinjaman yang diberikan kepada nasabah nilainya beragam.
"Kalau pinjaman Rp 1,5 juta itu nasabah hanya menerima Rp 1.350.000, cicilan sebanyak 10 kali dengan nilai Rp 195.000 yang harus dibayar tiap minggunya oleh nasabah kepada kami," ujar salah satu oknum KSP.
Dia mengatakan, untuk beroperasi di wilayah Lamongan dan sekitarnya serta dimanapun saja, pihaknya hanya menjalankan perintah atau tugas dari pimpinan agar mencari nasabah sebanyak-banyaknya.
"Kami ada target dari kantor, untuk kriteria nasabah yang meminjam apakah warga mampu atau warga miskin itu tidak jadi persoalan, asalkan nyicilnya lancar setiap minggu, kebetulan saya nariknya setiap hari senin," tuturnya.
Saat dimintai surat tugas atau Id card oleh awak media dari KSP mana berasal, oknum rentenir tersebut tidak bisa menunjukannya secara langsung, dia beralasan Id card nya tertinggal di kantor.
"Kalau surat tugas dari kantor memang tidak ada, hanya Id card saja, itupun tidak saya bawa dan masih tertinggal di kantor, kantor KSP saya di Jalan Kenjeran Surabaya," ungkapnya. (bis)