JATIMPOS.CO/SURABAYA - Wealth Wisdom merupakan event tahunan PermataBank yang rutin diadakan sejak tahun 2014 di Jakarta. Namun pada tahun ke-6 ini untuk pertama kalinya diadakan di Surabaya. Acara tersebut akan diadakan Sabtu besok (14/9/2019) di Sheraton Hotel Surabaya.


Penjelasan itu disampaikan saat Media Gathering Wealth Wisdom, Jumat (13/9) di tempat yang sama oleh tiga petinggi PermataBank. Mereka adalah Djumariah Tenteram selaku Direktur Retail Banking, Glen Ranti selaku Head of Marketing Communications, dan Wijani Tjendro selaku Regional Head East Java of PermataBank.

Menurut Djumariah, tujuan dari Wealth Wisdom ini adalah untuk memberikan perspektif yang berbeda mengenai esensi dari kekayaan yang sesungguhnya. Sesuai dengan maknanya, Wealth Wisdom atau kebijaksanaan kekayaan, dapat disimpulkan bahwa kekayaan itu tidak melulu mengenai materi. Kekayaan juga bisa diperoleh dari kesehatan, hubungan baik dengan keluarga/teman, hubungan sosial dengan masyarakat, dsb.

Wealth Wisdom kali ini mengangkat tema besar, "Mindfully Wealthy". Harapannya, setiap pengunjung nantinya dapat terinspirasi dan memaksimalkan kualitas hidup, kekayaan, dan kebahagiaan mereka dengan kembali memiliki konsep mindful (kesadaran).

Dipilihnya Surabaya sebagai tempat acara, kata Djumariah, karena kota ini merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta. Selain itu, Surabaya menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan nasabah PermataBank priority terbanyak.

"Karena itu, sebagai bentuk apresiasi kami atas pencapaian tersebut, Wealth Wisdom Surabaya ingin memberikan sebuah perspektif baru menyikapi era percepatan secara lebih baik, sehingga kesehatan mental dan fisik tetap terjaga," tutur Djumariah.

Sementara itu, Glen Ranti selaku Head of Marketing Communications, mengatakan, tema Wealth Wisdom setiap tahunnya selalu berbeda sesuai dengan perkembangan zaman.

Ia memberi contoh, era percepatan saat ini, dimana konsumsi internet di Indonesia mencapai 12 jam lebih setiap harinya. Disebutkaan, hampir 70 persen orang menggunakan smartphone pada saat kumpul bersama. Mirisnya, hal ini berpengaruh kepada tingkat keintiman.

Kondisi tersebut membuat masyarakat modern harus benar-benar bisa bijak menyikapi untuk dapat mempertahankan kualitas hidupnya. Jangan sampai setiap perkembangan tidak disikapi dengan tepat, sehingga menyebabkan kondisi kesehatan mental dan fisik menjadi terganggu. Terlebih membuat makna dari kekayaan yang dimiliki pudar secara perlahan.

PermataBank sendiri memaknai kekayaan menjadi enam pilar, yaitu: money, relationship, social giving, health, spirituality, dan experience. "Enam pilar tersebut yang membuat PermataBank percaya bahwa ada faktor lain yang perlu dijaga selain materi dalam memaknai kekayaan yang sesungguhnya," ujar Glen.

Sedangkan Wijani Tjendro selaku Regional Head East Java of PermataBank, menjelaskan bahwa dalam acara Wealth Wisdom di Surabaya, selain mengundang nasabah PermataBank, juga masyarakat umum, dan berbagai komunitas. "Ada komunitas Yoga, Penggemar Motor gede, Social Giving, dsb," ujar Wijani.

Meski nasabah PermataBank di Jawa Timur mencapai 200 ribuan, namun ia menargetkan pengunjung pada acara Wealth Wisdom di Sheraton Hotel Surabaya ini sekitar 1.200 orang.

Guna menarik pengunjung panitia menyediakan banyak doorprize. Dan, yang tak kalah menarik adalah kehadiran sponsor dari Samsung Galaxi. Acara akan dimulai jam 10 pagi hingga 21.00. (yus)