JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN – Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro ( Disperdagkop dan UM ) Kabupaten Madiun melalui Bidang Perindustrian menggelar pelatihan anyaman plastik di Aula Rumah Makan Utama Caruban, Kabupaten Madiun, Selasa (22/10/2019).

Pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat tersebut dilaksanakan selama tiga hari, mulai Selasa (22/10/2019) hingga Kamis (24/10/2019). Ada sekitar 30 orang peserta ikut dalam pelatihan tersebut. Mereka terdiri dari peserta tingkat lanjutan dan pemula dari tiga desa, yaitu Desa Garon Balerejo, Desa Banjarsari Kulon Dagangan dan Desa Kuwiran Kare.

Kepala Bidang Perindustrian, Bambang Sudjiono mengatakan, pelatihan ini merupakan program lanjutan dari kegiatan kerajinan anyaman plastik khususnya kelompok pengrajin tas plastik yang sudah berlangsung di Kabupaten Madiun.

Selain itu, pelatihan ini juga untuk meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas pengrajin tas plastik, serta untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat agar bisa menciptakan kreasi dan inovasi baru untuk ibu rumah tangga maupun kelompok perajin tas plastik.

“ Respon masyarakat terhadap kegiatan kerajinan anyaman plastik sangat baik dan mengalami peningkatan jumlah pengrajin maupun produksi tas anyaman yang berbahan baku plastik. Dari data yang ada produksi tas plastik mengalami perkembangan yang sangat baik di Wilayah Kabupaten Madiun ini, “ jelasnya.

Kasi Sarana Bidang Perindustrian, Maksum (kiri) memberikan pengarahan kepada peserta pelaihan anyaman plastik

------------------------------

Senada diungkapkan Kasi Sarana Bidang Perindustrian, Maksum. Selain anyaman plastik untuk produk tas peserta juga diajarkan membuat anyaman plastik produk dompet. Sehingga kedepan produk anyaman plastik ini bisa dipergunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti buat shoping maupun belanja.

“ Dengan adanya pelatihan ini diharapkan ada peningkatan dari kelompok anyaman plastik ini, baik dari segi mode anyaman dan bahan. Bahkan dengan adanya pelatihan seperti ini sudah ada dari peserta lanjutan yang jadi narasumber dan dipanggil oleh Pemerintah Desa untuk mengajari ibu – ibu rumah tangga agar terampil membuat anyaman plastik ini, “ jelasnya.

Sementara itu, narasumber dari R & D Handicraft, Hazar Falasifa mengungkapkan, Kabupaten Madiun berpotensi besar menjadi pusat produksi dan pengembangan usaha sovenir seperti tas plastik. Alasannya, Kabupaten Madiun memiliki banyak tempat tujuan wisata yang layak ditawarkan kepada wisatawan dan sebagai pusat seni budaya.

“ Pastinya diadakan pelatihan anyaman plastik ini tidak hanya sekedar program saja, pasi ada rencana kedepannya, “ ungkapnya.

Menurut dia, sentra anyaman plastik diakui banyak sekali di berbagai Kabupaten di seluruh Indonesia, terutama di Jawa Timur. Sedangkan handycraft sendiri tak lepas dari SDM tiap – tiap daerah dengan ciri khasnya masing – masing.

“ Di setiap daerah itu pasti punya ciri khas.Tujuannya kalau nanti diberikan pelatihan seperti ini siapa tau bisa menambah pengetahuan dan kedepan Kabupaten Madiun bisa menjadi sentra anyaman plstik, “ pungkasnya. (jum).