JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Berkembangnya era digital saat ini mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia untuk berkembang dan bertransformasi digital demi bisa bertahan dan bertumbuh. Lazada Indonesia sebagai salah satu platform e-commerce terdepan di Indonesia, dan Jawa Timur khususnya terus berupaya mendorong pertumbuhan ekosistem ekonomi digital Indonesia.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Provinsi Jawa Timur, Dr. Andromeda Qomariah, M.M mengatakan bahwa Jawa Timur menyimpan potensi perekonomian digital yang sangat besar. Potensi itu didominasi oleh para pelaku UMKM.
“ Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah UMKM yang ada di Jawa Timur sebanyak 9,78 juta UMKM dan 22.973 Koperasi. Dan pada tahun 2030 mendatang, 99% kegiatan perdagangan dan bisnis yang paling eksis akan dikuasasi UMKM karena UMKM cepat beradaptasi dan melakukan penyesuaian,” ujar Dr. Andromeda dalam pelaksanaan Sesi Diskusi Media Terbatas (Offline) Gerakan AKAR Digital Lazada Indonesia dan pelatihan untuk pelaku UMKM di Jawa Timur yang berlokasi dai Hotel Luminor Sidoarjo, Selasa (09/08/22).
Berdasarkan studi Lazada 2021, untuk menumbuhkan talenta di ekosistem digital diperlukan kolaborasi dan kemitraan intensif antara pemerintah dan pihak swasta untuk berkontribusi dalam memperkuat infrastruktur. Dalam rangka menyambut hari UMKM Nasional yang jatuh pada tanggal 12 Agustus 2022, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Kadiskop UKM menyambut baik keterbukaan Lazada untuk berkolaborasi dalam berbagai program pemberdayaan talenta digital.
Lebih lanjut Dr. Andromeda menyatakan bahwa peningkatan UMKM digital dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2016, UMKM digital hanya 11% dan pada tahun 2022 UMKM digital telah mencapai lebih dari 50%. Gerakan AKAR digital diharapkan dapat menjadi akselerator kontribusi UMKM terhadap ekonomi Jawa Timur.
“Angka tersebut menunjukkan suatu perkembangan yang sangat pesar sekali. Namun masih banyak juga UMKM yang ada di pelosok yang belum tersentuh. Oleh karena itu, kami masih butuh bimbingan untuk bisa menjadikan platform digital sebagai pendukung pertumbuhan bisnis mereka. Maka kami menyambut baik program dan inisiatif Lazada untuk membantu UMKM berdigitalisasi melalui Gerakan AKAR digital untuk Jawa Timur,” papar Kadiskop UKM.
Sejalan dengan hal tersebut, SVP, Seller Operation Lazada Indonesia, Haikal Bekti Anggoro mengatakan bahwa Jawa Timur menjadi daerh yang memiliki potensi pertumbuhan perekonomian digital, oleh sebab itu Lazada menjadikan Jawa Timur sebagai tujuan strategis program pemberdayaan ekosistem di Lazada melalui AKAR Digital Indonesia.
“Data kami di tahun 2021 menunjukkan pertumbuhan jumlah penjual aktif dari Jawa Timur di Lazada bertumbuh 2x lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bahkan bila dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah penjual di Lazada secara nasional, jumlah penjual di Lazada dari Jawa Timur bertumbuh 1,5x lebih cepat,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut juga menghadirkan Ketua Komunitas (City Leader) Lazada Club Sidoarjo, Fajar Bastian, pemilik toko sepatu dan sandal Gatio di Lazada. Fajar menegaskan bahwa Lazada sebenarnya memudahkan penjual yang memang ingin berkembang di dunia digital.
“Di Lazada sendiri ada berbagai program dan fitur yang bermanfaat bagi penjual, muali dari pelatihan, penawaran promosi, sampai ketersediaan data dan informasi yang bisa digunakan untuk menentukan strategi bisnis. Kami di Lazada Club juga menawarkan wadah untuk sharing session dan mentoring dari sesama penjual dengan harapan akan lebih banyak pelaku UMKM di Jawa Timur untuk berani memulai berjualan online dan sukses di platform e-commerce,” pungkasnya. (iz)