JATIMPOS.CO//SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan Jer Basuki Mawa Beya pada atlet dan pelatih asal Jatim yang telah berprestasi di ajang SEA Games pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-115 di halaman Gedung Negara Grahadi, Senin (22/5).
Penghargaan itu diberikan berdasarkan surat keputusan Gubernur Jawa Timur no. 188/228/KPTS/013/2023 tentang Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya. Apresiasi itu diwujudkan dengan pemberian piagam penghargaan Jer Basuki Mawa Beya kepada 86 atlet dan pelatih asal Jatim yang telah berprestasi.
"Secara khusus saya sampaikan terima kasih kepada seluruh atlet dan pelatih yang telah berhasil menyumbangkan medali emas pada SEA Games 2023 di Kamboja," katanya.
Dari 86 atlet dan pelatih penerima penghargaan Jer Basuki Mawa Beya tersebut, 40 atlet dari 25 cabor menyumbangkan medali emas, 14 atlet menyumbangkan medali perak dan 11 atlet menyumbang medali perunggu.
Sedangkan 15 pelatih berkontribusi terhadap perolehan medali emas, 2 pelatih berkontribusi pada perolehan medali perak dan 4 pelatih berkontribusi pada perolehan medali perunggu.
"Dari informasi yang sampai ke saya, dari 87 medali yang diperoleh Indonesia pada SEA Games 2023, 25 medali disumbangkan oleh atlet Jawa Timur, artinya Jawa Timur telah menyumbang 30% medali untuk Indonesia," sebutnya.
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah juga memberikan uang bonus kepada para atlet dan pelatih berprestasi tersebut yang secara simbolis diberikan kepada Janis Rosalita Suprianto peraih 3 medali emas dan 3 medali perak untuk cabang olahraga selam uang sebesar 360 juta rupiah, Lulut Gilang Saputra peraih 1 medali emas cabang olahraga gulat uang senilai 75 juta rupiah.
Gubernur Khofifah juga memberikan uang bonus kepada M. Ashyifa atlet voli pantai yang berhasil mendapatkan 1 medali emas uang sebesar 70 Juta rupiah, Andrea Guntara AVS peraih medali emas untuk cabang olahraga voli pantai, uang sebesar 60 juta rupiah serta uang senilai 75 juta rupiah diberikan kepada pelatih selam M. Riyad.
Sebagai upaya mempertahankan bara api semangat kebangkitan nasional, Gubernur Khofifah mengajak seluruh komponen bangsa baik yang di Jawa Timur maupun yang ada disuruh Indonesia untuk merapatkan barisan perjuangan kita dengan menunjukkan kerja keras, kerja cerdas, juga kerja bersama demi kemandirian dan kemajuan bangsa yang berkelanjutan.
"Kita juga ingin agar bara api semangat kebangkitan yang kita jaga saat ini dapat menjadi lentera penerang harapan sekaligus penunjuk jalan bagi perjuangan generasi penerus bangsa kelak," ajaknya.
Ia berharap momentum hari kebangkitan nasional kali ini bisa menjadi momen bagi seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama bangkit mewujudkan bangsa yang mandiri, maju, dan berkelanjutan.
Sesuai dengan tema peringatan Harkitnas tahun ini yaitu Semangat Untuk Bangkit, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya laku adab mulia dengan etika yang tinggi dalam mengarungi era digitalisasi saat ini.
Pasalnya, di tengah menghadapi great transformation (transformasi besar) menuju era digital dibutuhkan tidak hanya kecerdasan dan wawasan sosial yang tinggi, tapi juga yang terpenting adalah laku adab yang mulia.
"Saat ini pun kita disadarkan kembali bahwa langkah maju yang membutuhkan kecerdasan, inovasi, dan kreativitas harus bersanding dengan laku adab dan etika yang mulia," kata Gubernur Khofifah dalam amanatnya.
Ia menyampaikan bahwa di era saat ini, dimana ruang jarak dan waktu semakin pendek, dan ruang-ruang perjumpaan tidak hanya berlangsung secara fisik tapi juga secara virtual, banyak muncul persoalan sosial seperti penyebaran berita bohong atau hoax, maraknya ujaran kebencian (hate speech), persengketaan dan saling memaki dalam lalu lintas perbincangan di dunia maya.
Oleh sebab itu, Gubernur Khofifah mengatakan penanaman budaya literasi digital menjadi penting. Namun demikian, ia menyebut kemuliaan adab yang dicontohkan para pendiri bangsa melalui Boedie Oetomo adalah kunci dari kebangkitan bangsa.
"Untuk mengubah jalannya arus sejarah, dan menata kembali jalannya permainan sebagai game changer para pendiri bangsa tidak hanya berbekal ketinggian pemikiran intelektual tapi kemuliaan adab," sebutnya.
Mengutip perkataan pendiri organisasi Boedie Oetomo yaitu 'Generasi yang mau berjuang untuk kemandirian bangsanya adalah generasi yang mencintai generasi penerusnya dan mencintai tanah airnya', Gubernur perempuan pertama di Jatim ini mewujudkan hal tersebut salah satunya dengan memberikan penghargaan kepada seluruh atlet dan pelatih tim nasional Indonesia asal Jawa Timur yang telah berprestasi pada sea games 2023 di Kamboja baru-baru ini.
"Selamat memaknai dan memperingati hari kebangkitan nasional ke-115 bagi kita semua. Berjuang, belajar, bertumbuh, dan terus melangkah maju dengan semangat untuk bangkit!," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu atlet cabor selam penerima Jer Besuki Mawa Beya Emas, Janis Rosalita Suprianto mengaku bahagia atas penghargaan yang diterima. Selain itu, pertemuannya dengan Gubernur Khofifah juga berkesan.
"Pendapat untuk Bu Khofifah selama tadi bertemu, beliau orangnya baik, welcome juga. Pertama saya tidak tahu tentang penghargaan ini, tapi setelah paham, saya senang bisa dapat Jer Besuki Mawa Beya," pungkasnya.
Selain itu, Janis juga mengucapkan terima kasih atas dukungan orang tua, suami, dan pelatih. Ke depannya, ia berharap cabor selam Indonesia akan lebih mendunia.
"Harapannya untuk cabor selam kedepannya supaya banyak atlet-atlet junior yang juga berkembang. Jadi kita juga bisa bersaing ke negara-negara lain di kancah internasional," tutur Janis. (zen)