JATIMPOS.CO//SURABAYA – Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengemukakan, saat ini Provinsi Jatim mengantisipasi El Nino dan kemungkinan terburuk terjadinya kemarau panjang dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kita sudah antisipasi itu dan menyiapkan langkah yang dilakukan Pemprov Jatim,” ujar Wagub Emil kepada wartawan di Gedung DPRD Jatim, Senin (11/9/2023) siang.

El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) diatas kondisi normalnya di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan dan mengurangi curah hujan.

“Di Jawa Timur sudah ada bendungan-bendungan baru yang menyangga dan menopang, diantaranya ada bendungan Bagong di Trenggalek, Bendungan di Pacitan, Bendungan di Ponorogo, Bojonegoro dan Nganjuk. Nah ini tentunya menjadi tambahan kekuatan dan kemudian kita bisa melakukan manajemen air yang lebih baik,” kata Emil.

Selain itu menurut Wagub Emil, kemarau ini membuat kemungkinan api menjalar terus ditambah dengan angin dan keringnya hijauan, rumputnya, dahannya ini membuat kerawanan kebakaran menjadi semakin tinggi.

“Satu lagi nih yang juga jadi catatan, Ibu Gubernur khofifah juga sudah menyampaikan tentang bakar sampah, itu harus hati-hati betul, tidak kering (kemarau) pun sebetulnya jangan bakar sampah, sudah ada metodenya, ada caranya,” ujar Wagub.

Jadi, kata Wagub Emil, ikuti prosesnya, sampah dari lingkungan dibawa ke TPS, dibawa ke TPA, itu sudah ada prosesnya masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota setempat itu sudah ada prosesnya. “Jangan pakai acara dibakar-bakar sendiri selain berbahaya, memang dari awal juga nggak boleh karena itu polusi udara,” pungkasnya. (zen)