JATIMPOS.CO//SURABAYA- Pebruari 2020 tepat setahun kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menahkodai Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Banyak terobosan, gagasan hingga implementasi program terbangun dengan baik. Sinergi dengan pemerintah pusat lewat kementerian, lembaga vertikal maupun horizontal terus dijaga oleh kedua pemimpin Millenial di Jatim ini.
Dari sembilan bakti yang dirancang (Nawa Bhakti Satya), Jatim Akses menjadi salah satu prioritasnya membangun Jawa Timur dalam mensejahterakan masyarakat.
Khusus untuk Jatim Akses, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berjanji akan menyediakan hunian layak dan berkualitas bagi masyarakat kurang mampu. Hal tersebut telah diwujudkannya lewat program Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH). Bekerja sama dengan Kodam V Brawijaya dan Lantamal V, program tersebut dirancang dengan penambahan fasilitas jambanisasi.
“Dengan adanya penambahan jamban dan elektrifikasi akan menjadi tolak ukur layak atau tidaknya rumah tersebut untuk ditinggali,” ujar Gubernur Jatim Khofifah.
Untuk program RTLH yang dikerjakan bekerja sama dengan Kodam V Brawijaya telah merenovasi sebanyak 138.945 unit rumah. Sedang kerjasama dengan Lantamal V mencapai 6.220 unit rumah. Pemprov Jatim menargetkan, pada 2020 program tersebut menyelesaikan 10.000 unit RTLH.
Sementara untuk jambanisasi, pada 2019 lalu telah diselesaikan sebanyak 500 unit dan ditargetkan jumlahnya bertambah hingga 800 unit jambanisasi pada 2020.
2020, Seluruh Jatim Teraliri Listrik
Tak hanya program RTLH, Gubernur Jawa Timur Khofifah pun berharap pada 2020 di seluruh wilayahnya dapat teraliri listrik, utamanya listrik berbasis rumah tangga.
Secara nasional, penerangan untuk seluruh wilayah Indonesia dirancang akan rampung teraliri listrik hingga 2024. Kei ginan itu tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Sedangkan untuk wilayah Jatim sendiri, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dirancang Pemprov Jatim menetapkan kelar pada 2020.
“Kita berharap di Tahun 2022, seluruh wilayah Jatim sudah terlistriki semua. Tetapi kita ingin melakukan percepatan. Kalau basis rumah tangga kita sebetulnya berharap 2020 sudah selesai semua,” ujar Gubernur Khofifah saat meresmikan PLTD Raas dan PLTS 8 Pulau di Kabupaten Sumenep, akhir November 2019 lalu.
Mudik Balik Gratis
GUNA memberikan semangat dan dedikasi kepada masyarakat Jatim, menjelang libur Hari Raya Idul Fitri, Pemprov Jatim pun mengapresiasi dalam bentuk Mudik-Balik Gratis yang telah diimplementasikan dalam bentuk layanan moda tranportasi armada Bus, Kereta Api dan Kapal Laut hingga Moda Pengangkutan Sepeda Motor.
Tahun 2019 lalu, Pemprov Jatim mampu melayani masyarakat mudik balik gratis dengan Moda Bus sebanyak 54.433 orang. Lalu Kereta Api 172.824 orang serta Kapal Laut 7.296 orang dengan total mampu melayani 234.553 orang pada libur Hari Raya 2019. Selain itu, juga terdapat moda pengangkutan Sepeda MotorKemantapan Jalan Provinsi 92.35 %.
Di sektor akses lainnya, Pemprov Jatim dibawah kendali Gubernur Jatim terus melakukan perbaikan dan penguatan akses jalan di ruas provinsi. Berdasarkan data dari DPU Bina Marga disebutkan bahwa kemantapan jalan provinsi tahun 2018 mencapai 91.08 %. Jumlah tersebut meningkat 1.27 % menjadi 92.35 % pada 2019.
Untuk penanganan jalan di ruas provinsi pada 2019, untuk pengerjaan rekontruksi dan pelebaran jalan sepanjang 38.1 km dengan pemeliharaan berkala sepanjang 61.5 km. Sedangkan, untuk pengerjaan dan penanganan Bahu Jalan diperkeras mencapai 42.7 km.
Semua program yang masuk pada Jatim Akses, bagi Pemprov Jatim dibangun dengan tujua. untuk meningkatkan pembangunan ekonomi Jatim agar terus tumbuh. Dan itu terbukti bahwa pertumbuhan ekonomi Jatim mengalami peningkatan di atas rata rata pertumbuhan nasional. Itu tercipta tidak lain karena beroperasinya sejumlah ruas jalan tol di Jatim. Pada 2019 Jalan Tol yang telah beroperasi di Jatim sepanjang 387 km.
Dari jumlah tersebut, pada 2019 sejumlah ruas tol yang telah beroperasi dan diresmikan antara lain, Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo (I-II-II) sepanjang 31.30 km dan Jalan Tol Pandaan–Malang (seksi I-IV) sepanjang 35.37 km.
Ditargetkan, pada 2020 terdapat penyelesaian sejumlah ruas jalan tol antara lain Tol Pasuruan - Probolinggo (Seksi IV), Penyelesaian Tol Pandaan – Malang (Seksi V).
“Kami berharap percepatan pembangunan Tol Pandaan – Malang (Seksi V) akan mempercepat mobilitas orang, barang dan jasa bisa semakin cepat. Sekaligus menumbuhkan sentra pertumbuhan ekonomi dan wisata yang luar biasa,” tutur Khofifah. (hms)