JATIMPOS.CO//SURABAYA- Memasuki hari ke enam pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Gresik ada penambahan pasien confirm positif “hanya” 10 orang. Ini lebih sedikit dibanding sehari sebelumnya (3/5) sebanyak 77 orang.

“Hari ini ada confirm positif sebanyak 10 orang,” kata Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak didampingi Gubernur Khofifah dalam keterangan pers di Grahadi, Senin (4/5/2020).

10 orang confirm positif itu masing-masing 1 dari Kota Malang, 1 Kab. Ponorogo, 1 Kota Surabaya, dan 1 Kab. Sidoarjo, 3 dari Kabupaten Malang dan 3 Kab. Bojonegoro.

Dengan demikian jumlah keseluruhan confirm positif di Jatim hari ini sebanyak 1124 orang, naik dari hari sebelumnya sebanyak 1114 orang. “Pasien PDP saat ini 3409 orang atau naik dari hari kemarin 3319, dan ODP 20.116, naik dari kemarin 19.910 orang,” ujar Wagub.

Hari ini juga kata Wagub ada confirm negatif atau sembuh sebanyak 10 orang masing-masing 1 dari Kabupaten Madiun, Ngawi, Lamongan dan Ponorogo. Kemudian 2 dari Surabaya dan 4 dari Sidoarjo.

“Total yang sembuh di Jatim ada 187 orang atau setara 16,64 persen,” ujarnya. Sedangkan pasien meninggal dunia ada 3 orang yaitu 1 Kabupaten Malang dan 2 dari Kabupaten Bojonegoro. “Total meninggal ada 120 orang atau setara 10,77 persen,” tambahnya.

Amankan 171 Orang
Memasuki hari kelima pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Jawa Timur khususnya kawasan Surabaya, Gresik dan Sidoarjo, tim patroli gabungan di tiga daerah PSBB berhasil mengamankan 171 orang yang masih melakukan aktifitas diluar rumah pada jam malam.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada dini hari pukul 01.00, minggu (3/5) memantau langsung masyarakat yang terjaring razia patroli gabungan pada Sabtu (2/5) malam dan langsung dilakukan Rapid Test serta pemeriksaan serentak di Mapolrestabes Kota Surabaya, Jl. Sikatan Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.

Ia menegaskan, penyebaran Covid -19 tidak boleh dianggap remeh dan sepele. Penyebaran Covid-19 tidak bakal bisa menular jika tidak ada mobilitas dari pergerakan orang. Oleh karena itu, kepatuhan dan disipilin untuk tetap tinggal dan beraktifitas di dalam rumah guna memutus penyebaran Covid-19 di Jatim menjadi sangat penting dilakukan.

Saat itu Gubernur menyaksikan pemberangkatan 77 orang dalam resiko dari Mapolrestabes Surabaya ke BPSDM Pemprov Jatim di Balongsari Surabaya di halaman Mapolresrabes Surabaya, Minggu (3/5).

Gubernur Jawa Timur didampingi Kapolda Jawa Timur, Pangdam V brawijaya dan Pangko Armada II ikut menyaksikan keberangkatan masyarakat yang kena razia dari Mapolrestabes Surabaya ke BPSDM Pemprov Jatim.

PSBB yang dilakukan di Jatim akan terus berjalan efektif memutus penyebaran Covid-19 jika masyarakat bisa patuh serta disiplin. Mengajak masyarakat untuk patuh dan disiplin ternyata tidaklah mudah dan membutuhkan waktu.

Menurutnya, ketika masyarakat bisa menjaga kepatuhan dan kedisiplinan dengan tinggi maka penyebaran Covid-19 ini bisa teratasi lebih efektif, "Kita berupaya agar PSBB di Jatim bisa berlangsung efektif sehingga tidak perlu dilakukan perpanjangan PSBB seperti daerah atau provinsi lain yang telah terlebih dahulu mengajukan perpanjangan. Saya mohon difahami masyarakat yang berada di wilayah PSBB yakni Surabaya Sidoarjo dan Gresik bisa terus patuh dan disiplin untuk tetap tinggal di rumah dan melakukan aktifitas di rumah," tegasnya. (n)