JATIMPOS.CO//SURABAYA- Suasana meriah di kediaman Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak di Kawasan Margorejo Indah Surabaya, Sabtu (15/8) siang. Ia mengajak istri, Arumi Bachsin dan kedua anaknya Lakeisha Ariestia Dardak serta Alqeinan Mahsyirputro Dardak lomba makan kerupuk melawan keluarga Gubernur Jateng dan Gubernur Jabar.

Rupanya Wagub Emil lebih cekatan makan kerupuk dengan terlebih dahulu menyentuh dan menikmatinya. Kedua putranya tampak tertawa sambil memegang bendera merah putih.

Adu cepat makan kerupuk ini dalam rangka memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan RI. Wagub dan keluarga berlomba melawan keluarga Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dilakukan secara daring.

Masing-masing keluarga tetap di rumah saja sembari menikmati kehebohan secara daring. Hal ini sebagai salah satu contoh merayakan Agustusan di tengah pandemic.

"Peringatan HUT Kemerdekaan ke 75 tahun Republik Indonesia identik dengan diselenggarakannya banyak lomba yang penuh dengan kemeriahan. Hanya saja formatnya sudah tentu akan disesuaikan dengan kondisi saat ini," ujar Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak di Kediamannya di Kawasan Margorejo Indah Surabaya, Sabtu (15/8) siang.

Wagub Emil Dardak mengatakan, perayaan HUT Kemerdekaan ke 75 tahun RI harus tetap berjalan. Karena hal tersebut adalah bagian dari rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang telah diberikan sang Pencipta. Bentuk syukur tersebut bisa diekspresikan dalam berbagai bentuk. Salah satunya lewat tradisi lomba.

"Tidak menghilangkan kemeriahan perayaan HUT Kemerdekaan RI ya, meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19. Lomba-lomba tetap dapat dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan, yakni memakai face shield, memakai masker, jaga jarak. Jadi kita bisa memeriahkan tujuh belas Agustus," jelasnya.

Penerapan prokes sendiri, sebut Emil, tidak hanya pada momen lomba saja. Penerapannya juga wajib dijalankan di setiap acara perayaan. "Ini jadi syarat utama, jadi harus fixed acara dan teknisnya agar tidak ada penyebaran," tegasnya.

 

 

Wagub Emil menyebutkan, lomba-lomba yang kerap kali diadakan menyongsong Hari Kemerdekaan RI seperti lomba makan kerupuk, memasukkan paku dalam botol, dan masih banyak lagi bisa disiasati agar tetap sesuai dengan protokol kesehatan. Diantaranya dilakukan secara virtual, atau dengan menggunakan masker dan jaga jarak, jumlah penonton dibatasi, atau dibagi menjadi beberapa sesi.

"Ini kreatif sekali, luar biasa," sebutnya. Untuk itu, kreatifitas dan inovasi para pemuda karang taruna dan panitia penyelenggara benar-benar dibutuhkan. Sehingga, menurutnya, ketika panitia penyelenggara mampu memadukan kreatifitas, inovasi dan penerapan protokol kesehatan maka kemeriahan tetap dapat dirasakan tanpa mengesampingkan pentingnya kesehatan bersama.

"Ini juga sebuah model yang bisa ditiru oleh masyarakat, bagaimana kita bisa tetap dengan segala keterbatasan dan menjaga semangat kemerdekaan dan kemeriahan sambil menjaga protokol kesehatan," imbuhnya.

Untuk itu, Wagub Emil mengajak masyarakat untuk tetap memperingati HUT Kemerdekaan ke 75 RI dengan menyesuaikan kondisi. Termasuk adaptasi sesuai dengan protokol kesehatan.

"Mari kita memperingati hari kemerdekaan ini dengan tetap menjaga protokol kesehatan, tidak perlu mengurangi kemeriahannya," ajaknya.

Terkait peringatan Kemerdekaan RI sendiri, Wagub Emil kembali menyampaikan, bahwa peringa tan HUT Kemerdekaan RI merupakan bagian dari rasa syukur atas anugerah Tuhan. Oleh sebab itu, perayaan peringatannya bisa dirayakan dengan cara-cara yang lebih sederhana.

"Masih banyak cara-cara kita untuk bisa mengekspresikan kebahagiaan kita, rasa syukur kita bahwa Indonesia sudah 75 tahun merdeka," pungkasnya. (n)