JATIMPOS.CO//SURABAYA- Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menyampaikan, bahwa kesetaraan gender (gender equality) bisa dicapai dengan cara memberdayakan para kaum perempuan. Hal itu dilakukan untuk mengatasi berbagai isu yang dihadapi, utamanya soal kesetaraan gender dan inklusi sosial.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat menjadi narasumber 5 th International Conference on Contemporary Social and Political Affairs (ICoCSPA) 2019 di Aula Amerta, Gedung Rektorat Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Rabu (17/7) pagi.
Ia mengatakan, pemberdayaan terbaik untuk para kaum hawa bisa dilakukan lewat pendidikan. Karena, bidang pendidikan dinilai perlu diberikan kepada masyarakat secara adil. Tujuannya yakni agar masyarakat dapat terbangun dengan lebih baik lagi.
Pemberdayaan ini, lanjut Emil Dardak, untuk mengatasi berbagai isu yang dihadapi soal kesetaraan gender dan inklusi sosial. Sehingga, isu-isu tersebut bisa menjadi fokus perhatian. "Dan juga perlu dibahas bersama dalam konferensi internasional ICoCSPA 2019 ini," terangnya.
Dirinya menjelaskan, ada isu yang belum terbukti secara empiris mengatakan bahwa ada korelasi atau dugaan bahwa perempuan mendapatkan kemajuan profesi, maka tendensinya ada perceraian. Kedua, ada angka pernikahan dini yang menyebabkan putusnya pendidikan, khususnya pada kaum perempuan.
“Ini artinya ada masalah dalam masyarakat kita,” kata Emil Dardak panggilan akrab Wagub Jatim.
Masih terkait tentang kesetaraan, Emil Dardak menjelaskan, bahwa dirinya bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa telah memprogramkan Jatim Berdaya dalam Nawa Bhakti Satya yang diusungnya. Melalui program tersebut, seluruh elemen masyarakat dilibatkan dalam pembangunan di Jatim.
“Karena kita berbicara tentang pembangunan inklusif, bagaimana setiap elemen masyarakat bisa ikut menjadi bagian dalam pembangunan di Jatim,” pungkasnya.
Selain itu, Pemprov Jatim sedang menyusun Raperda Pengarustamaan Gender didampingi pihak Unair. Raperda ini diharapkan bisa menjawab apa yang menjadi aspirasi dan tantangan di Jatim.
“Ini benar-benar akan didukung dengan sepenuh hati. Bagaimana bisa melibatkan seluruh elemen yang menjadi solusi,” imbuhnya.
Peyelenggaraan ICoCSPA 2019 bertema “Transformation of Nation State and Global Society on Gender Equality and Social Inclusion”. Terdapat 10 sub topik yang diangkat, seperti kebijakan publik dan pemerintahan (public policy and government), politik sosial dan pergerakan manusia (social politics and human movement), budaya (culture) dan lokal disabilitas (local diservation). (hum).