JATIMPOS.CO//SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengapresiasi atas atensi dan wujud sinergi yang diberikan Lions Club Surabaya Patria (LCSP) atas kepeduliannya mendirikan penitipan anak bagi masyarakat kalangan bawah.

Apresiasi dan atensi tersebut ditunjukkan dengan kehadirannya meresmikan tempat penitipan Griya Anak Patria Surabaya di Kawasan Benowo Surabaya, Sabtu (27/2).

Peresmian tersebut juga sekaligus memperingati 40 tahun Anniversary LCSP.

"Adanya tempat penitipan anak, memang merupakan kebutuhan masyarakat. Lions Club adalah sebuah organisasi sosial yang mengumpulkan kepedulian dari anggotanya, dan tentunya ini bukan hal komersial, ini adalah sosial," kata Emil.

Lebih lanjut dirinya menambahkan, keberadaan rumah penitipan anak yang dikelola secara profesional akan dirasa sangat membantu keluarga, terutama para kaum Ibu. Agar mereka diberikan kesempatan untuk mengembangkan relasi dan potensi.

Dalam kesempatan tersebut, Emil juga memantau beberapa fasilitas di Griya Anak Patria Surabaya. Beberapa fasilitas tersebut antara lain ruang kesehatan, ruang isolasi bagi anak yang memiliki sakit ringan saat dititipkan, serta ruangan bayi untuk usia 3 bulan hingga 1 tahun. Lalu ruangan komputer, dan ruang kelas belajar bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dan beberapa fasilitas lainnya.

"Penitipan anak ini, dibuat dengan kualitas yang baik. Dibangun dengan dedikasi, dan dihasilkan semaksimal mungkin. Tempat yang disiapkan juga bersih serta hygienis dan layak untuk tumbuh kembang anak. Kami berharap betul, agar Griya Anak Patria menjadi satu referensi yang menginspirasi, agar bagaimana membangun fasilitas serupa yang bisa memenuhi kebutuhan, guna memacu tumbuh kembang anak. Ini sangat penting," jelas Emil.

Tidak hanya fisik pembangunan yang lengkap saja. Emil juga berharap, konten pengawasan dan pengajaran di tempat penitipan anak juga terus dikawal LCSP. Itu agar memberikan ekosistem terbaik, terutama dalam pembelajaran anak secara kognitif.

Project Officer Griya Anak Patria Surabaya dr Adi Pramono Hendrata menjelaskan, penitipan anak ini juga dilengkapi dengan berbagai rangkaian protokol kesehatan (Proses) yang ketat. Diantaranya setiap anak yang dititipkan, sebelumnya wajib mengikuti screening suhu, mencuci tangan dan mengenakan masker dengan baik dan benar.

Selain itu, setiap anak juga dibatasi dengan pembatas jarak yang terbuat dari mika. Termasuk mengantisipasi interaksi yang dapat menimbulkan kerumunan.

"Selain itu, kami juga memasang teralis besi dan 12 titik CCTV untuk memastikan keamanan mereka," kata Adi.

Guna memberdayakan masyarakat sekitar, LCSP juga memberikan pelatihan kepada lulusan SMA yang berdomisili di sekitar tempat penitipan anak. Harapannya, agar mereka bisa mendapatkan bekal keterampilan merawat dan mengasuh anak.

"Memang ini dikhususkan bagi masyarakat dengan golongan kebawah. Namun kami berharap tempat ini dapat menjadi rumah kembang anak, karena ditempat ini selain pendampingan fisik, kami juga memantau psikis dan kehidupan sosialnya," imbuhnya.

Sementara itu, peresmian tersebut tidak dilakukan secara luring saja, tapi juga diikuti secara daring oleh International Director Juswan Tjoe dan para anggota serta undangan Lion's Club di berbagai daerah.(*)