JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Upaya Pemprov Jatim untuk kembali menggerakkan perekonomian di masa pandemi terus dilakukan, salah satu langkah yang dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kunjungi IKM (Industri Kecil Menengah) suttle cock yang ada di Sidodadi Lamongan.

Menurut Gubernur Jatim, Khofifah mengatakan bahwa salah satu andalan Lamongan adalah sektor pertanian dan UMKM nya. Lamongan memiliki IKM suttle cock dengan proses produksi berbasis wilayah yang menurut Khofifah sangat luar biasa, karena mampu menciptakan brand yang tidak cukup hanya 1, namun 2 brand dapat dimunculkan.

"56,94 persen hampir 57 persen tulang punggung atau back bone dari PDRB Jatim adalah UMKM dan salah satunya adalah industri-industri kecil menengah, ini IKM suttle cock yang ada di Lamongan ini luar biasa. Kenapa? Karena saya pernah melihat suatu proses pembuatan suttle cock berbasis wilayah, jadi hampir satu desa, tapi mereka tidak punya brand, ini satu produk punya 2 brand, mixmax dan LA Cock. Oleh karena itu saya mohon nanti Pak Bupati terus memberikan pendampingan, penguatan," ucap Khofifah saat meninjau lokasi IKM pembuatan Suttle Cock di Lamongan. Minggu (04/04/2021).

Dalam kesempatan yang sama, kepada Gubernur Jatim, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan terkait upayanya dalam menggairahkan perekonomian Lamongan dengan terus mensosialisasikan gerakan Ayo Beli Produk Lamongan.

"Ini salah satu dari pada UMKM di Lamongan (shuttle cock), ini yang memang sekarang mulai bergairah lagi, salah satu program kita adalah bagaimana menggairahkan kembali dari program UMKM bangkit ini. Jadi ada gerakan ayo beli produk Lamongan ini kita terus sosialisasikan, maksudnya supaya UMKM ini kembali begairah dan bangkit," ungkap Bupati Lamongan.

IKM suttle cock milik Edi Suyanto ini mampu menyerap 120 tenaga kerja, yang terbagi dua yakni pekerja di tempat dan di rumah. Usaha ini mulai beroperasi sejak 2005 dan mulai berkembang pada 2007 serta maju pesat mulai 2010 hingga kini. Usaha ini sudah menggunakan mesin otomatis, termasuk alat penguji produk dengan pemasaran melalui pihak ketiga, yang terbesar Jakarta dan Makassar. (bis).