JATIMPOS.CO/PONOROGO - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan sejumlah pejabat Pemprov Jawa Timur bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko serta Wabup Lisdyarita dan anggota Forkopimda Ponorogo melakukan panen raya padi Karya Insan Petani (KIP) pada persawahan demplot KIP di Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Ponorogo, Selasa (6/4/2021).

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Ponorogo merupakan kabupaten penghasil padi yang mengalami kenaikan produksi tertinggi pada 2020 lalu. Kenaikannya mencapai 17,11 persen dibanding 2019. Hal ini menggembirakan sebab ada daerah lain di Jatim yang mengalami menurunan produksi hingga minus 5 persen. Padahal, dari sisi luas lahan, Ponorogo adalah peringkat ke-10.

Kualitas padi diyakini membuat harga beras bisa membaik dan petani juga bisa mendapatkan keuntungan yang baik, begitupun penggunaan alat pertanian serta bibit yang bagus juga menjadi penentu.

"Untuk itu, tentunya Pemprov dan Pemkab-Pemkab di Jawa Timur, akan melakukan ikhtiar untuk memenuhi kebutuhan alat pertanian, alsintan seperti combined harvester sampai mesin dryer (pengering). Karena produktifitas yang tinggi memiliki tantangan untuk meningkatkan kualitas sehingga memiliki keuntungan yang tinggi, " terang Gubernur Khofifah.

Pemenuhan alsintan sangat penting bagi peningkatan kualitas panen. Dirincinya, dengan alat pemanen mekanik, maka kerontokan semakin ditekan dan produktifitas meningkat. Dengan pengeringan yang baik maka kandungan air bisa sangat rendah dan angka beras pecah atau broken bisa sangat dikurangi. Hal ini juga akan menjadi solusi untuk memenuhi syarat serap beras di Bulog yang sangat ketat.

Lebih lanjut dikatakannya, padi KIP baru yang diujicobakan dan dipanen di sawah demplot kali ini merupakan harapan baru bagi para petani di Ponorogo untuk sebuah peningkatan produktifitas pertanian padi.

"Jenis padi ini adalah new hope, harapan baru, bagi para petani untuk bisa mengakses jenis padi yang memberikan jaminan terhadap peningkatan produktifitas yang signifikan, " ucapnya.

Ditempat yang sama, Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko mengatakan, pihaknya saat ini mencoba calon varites baru yaitu KIP di 35 hekter persawahan di Ponorogo. varitas ini selain mempunyai ketebalan dan panjang gabah yang lebih dari varitas lainya, juga mempunyai 713 biji dalam 1 mulainya, untuk varitas lainya hanya berkisar antara 200 sampai 300 biji.

Varitas padi Ini merupakan penyilangan dari berbagai jenis padi sehingga menghasilkan bibit unggul, dengan harapan varitas padi ini bisa meningkatkan lagi produktifitas pwrtanian padi di ponorogo, " terang Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko. (nur).