JATIMPOS.CO//SURABAYA- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak menyatakan 90 % KUKM Jatim Digerakkan Wanita. Namun demikian sebagai salah satu provinsi terbesar kedua di Indonesia, Jatim memiliki tantangan tersendiri dalam manajemen UKM.
"Tantangan di sini adalah kuantitasnya. Karena makin banyak orang, makin banyak yang harus diatur, dan semakin sulit menyatukan pendapat. Tapi meskipun begitu, kami selalu berusaha mengambil hikmah sebab SDM yang banyak bisa dijadikan jalan untuk memajukan perekonomian," tuturnya.
Ia mengemukakan hal itu saat menerima secara langsung kunjungan Ketua Dekranasda Kalimantan Utara (Kaltara) Rachmawati Zainal di Ruang Aria Wiriaatmadja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Provinsi Jawa Timur, Kab. Sidoarjo, Kamis (2/12).
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Harian Dekranasda Kaltara Arsanah, Plt Kepala Dinas Perindangkop dan UMKM Kaltara Hasriani, Kabid Pembiayaan Dinas KUKM Provinsi Jawa Timur Dian Okta Yosintha serta 40 anggota Dekranasda Kaltara.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dekranasda yang akrab disapa Arumi tersebut mengatakan, UKM merupakan backbone perekonomian di Jawa Timur. Mengingat, Jatim memiliki 9,7 juta unit UKM yang 90 % diantaranya digerakkan oleh wanita.
"Jadi UKM ini menyumbangkan 60 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kami. Kalau UKM Jatim goyah, perekonomian provinsi juga pasti goyah. Karena UKM ini berpengaruh besar pada skala mikro maupun makro kami," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Arumi, Jatim senantiasa selalu mengupayakan peningkatan mutu dan kuantitas UKM di Jatim. Dimana, banyak program yang dicanangkan dan telah terlaksana selama masa kepemimpinannya menjadi Ketua Dekranasda Jatim.
"Dekranasda punya program Klinik UKM yang disupport pemerintah provinsi. Ini adalah salah satu program yang gencar kami jalankan sekarang. Di mana kita berusaha untuk _one stop service_, untuk para pengusaha baik yang pemula maupun yang masih butuh bimbingan," jelasnya.
"Jadi di Klinik UKM ini akan ada pengarahan dan bimbingan terkait apa yang harus dipenuhi oleh pelaku UKM. Di sini ada perwakilan dari berbagai dinas dan instansi, sehingga dari ijin dan lainnya cukup di satu tempat saja. Ditambah, fasilitas ini 100 persen gratis. Ini cukup berhasil untuk menstimulasi para penguasa untuk bertahan ataupun membuka bisnis yang baru," tambahnya.
Kerjasama Dinas Terkait
Untuk mengatasi permasalahan yang ada, menurut Arumi Bachsin pihaknya senantiasa bekerjasama dengan dinas terkait dan pemerintah provinsi. Pasalnya, program Dekranasda tidak akan berjalan baik tanpa support dari pemprov.
"Alhamdulillah, kami selalu disupport dinas-dinas juga pemerintah provinsi. Salah satu yang sangat terlihat adalah dari Biro Perekonomian yang memfasilitasi Pameran Jatim 3 kali dalam setahun. Nah, selama pameran itu Dekranasda selalu diikutsertakan sebagai ajang promosi untuk kami," jelasnya.
Arumi pun mengapresiasi kunjungan Dekranasda Kaltara dan berharap agar silaturahmi ini bisa tetap terjalin demi saling bertukar pikiran.
"Terima kasih sekali lagi telah memilih Jawa Timur untuk jadi tempat silaturahmi, Ibu. Mudah-mudahan kunjungan ini banyak menginspirasi Ibu dan rombongan. Insya Allah, kami juga sehingga kita bisa sama-sama belajar kultur masing-masing," tutupnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kaltara Rachmawati mengatakan, bahwa kunjungan yang dilakukan merupakan salah satu ajang pembelajaran untuk dapat mencontoh perkembangan UKM di Jatim. Mengingat, UKM Jatim merupakan bagian penting dari perekonomian daerah.
"Tujuan kami berkunjung ke sini karena kami melihat bahwa dari Jawa Timur ini, banyak yang bisa kami pelajari untuk mengembangkan UMKM di daerah kami. Terima kasih sekali untuk Bu Arumi karena sudah sangat _welcome_," katanya.
"Di Kaltara, kami punya banyak material tapi kurang SDM. Tapi mungkin di Jatim kebalikannya. Jadi kami berdua sama-sama ingin membangkitkan Dekranasda bukan hanya di provinsi masing-masing tapi juga di seluruh Indonesia demi kemajuan perekonomian masyarakat," tutupnya.(*)