JATIMPOS.CO//PAMEKASAN- Bencana banjir yang menimpa kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur pada hari Selasa (1/3/2022) kemarin, menjadi suatu atensi bagi Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama rombongannya yang di dampingi oleh Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam beserta jajarannya mengunjungi rumah warga yang terdampak banjir di Desa Sumedangan, Pademawu, Pamekasan, Rabu (2/3/2022).
Kunjungan dengan memberikan bantuan logistik itu sebagai bentuk kepedulian orang nomer satu di Jatim kepada warga yang terdampak banjir.
Usai membagikan bantuan logistik ke warga terdampak banjir, Gubernur Khofifah bersama rombongannya meninjau dapur umum bencana banjir yang bertempat di Balai Kecamatan Kota Pamekasan, Jalan Raya Trunojoyo.
Pantauan wartawan jatimpos.co, Gubernur Khofifah Indar Parawansa beranjak mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Nasyrul Ulum di Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan. Kunjungan itu guna menyerahkan bantuan logistik dan memastikan kondisi Ponpes Nasyrul Ulum usai dilanda bencana banjir.
Khofifah Indar Parawansa mengatakan, selain memberikan bantuan logistik kepada korban terdampak, pihaknya juga menyiapkan alat berat untuk menetralisir sungai.
"Saya bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Pemprov Jatim sudah disiapkan pompa air kemudian ada alat berat excavator. Alat berat ini semoga bisa membantu pengerukan. Karena memang ada penyempitan dan pendangkalan. Jadi tidak hanya dangkal tapi juga sempit, nantinya harus secara sistemik," kata Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Menurutnya, ada beberapa titik yang harus dilakukan pengerukan dengan alat excavator yang sudah disiapkan. Kendati demikian, pihaknya berharap dengan alat berat yang sudah disiapkan tersebut bisa lebih sistim dengan melihat tanggul yang jebol kemarin.
Bahkan, dirinya juga meminta kepada Dinas PU Jatim agar menyiapkan rancangan untuk memaksimalkan dan bisa mendapatkan alokasi anggaran tahun 2022 atau 2023 mendatang.
"Tapi dini, mudah-mudahan tidak hujan lagi kemudian sungainya surut bisa dipompa. Ada dua alat pompa air tapi bahwa harus nunggu sungainya surut. Karena memang harus ada tempat pembuangan airnya," paparnya.
Terpisah, Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dorongan dari Gubernur Jatim terhadap warganya yang terdampak banjir. Orang nomor satu di Bumi Gerbang Salam itu juga menuturkan bahwa warga yang terdampak banjir sebanyak 6 Desa di wilayah kecamatan Pademawu dan 1 Kelurahan di wilayah kota.
"Sesuai data yang kami terima sebanyak 612 KK atau 10371 jiwa. Sementara Kecamatan Pademawu ada 6 desa dan 1 Kelurahan rata-rata 3500 jiwa. Jadi Pamekasan pademawu 13871 jiwa dan Alhamdulillah atas bantuan dan dorongan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, kita berupaya memberikan layanan terbaik kepada masyarakat," kata mantan DPRD Jatim itu.
Pihaknya juga telah mendirikan Dapur Umum Bencana Banjir di beberapa titik. Diantaranya, Kecamatan Kota Pamekasan kemudian yang kedua di desa dan balai Kelurahan yang terdampak.
"Kita bagi karena kalau desentralisasi tidak mampu mengkafer keseluruhannya," pungkasnya. (did)