JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Sembilan Poktan (Kelompok Tani) di Kabupaten Pamekaksan, Madura, menerima bantuan bibit bawang merah dari DTPHP (Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan) setempat.
Plt Kepala DTPHP Pamekasan, Ajib Abdullah, mengatakan, untuk tahun ini hanya tercatat 9 Poktan yang berhak menerima bantuan bibit bawang merah. "Masing-masing Poktan menerima bantuan dua kuintal bibit bawang merah untuk kemudian di tanam diatas lahan seluas duaribu meter persegi," terang Ajib Abdullah, Jumat (28/8/2020).
Ajib Abdullah yang mantan Kadishutbun Pamekasan itu, merinci Poktan penerima bantuan bibit berasal dari Desa Gro'om, Desa Montok, Desa Klompang Barat, Desa Bujur, Desa Waru Timur, Desa Bujur Tengah, Desa Sanah Dejeh, dan Desa Tolontoh Rajeh.
Ajib Abdullah tak menampik jika belakangan ada protes dari poktan lain yang tidak menerima bantuan bibit bawang merah. Namun Ajib menegaskan, bantuan bibit bawang merah itu terbatas dan cuma diberikan kepada 9 Poktan dari 1.014 Poktan se Kabupaten Pamekasan.
"Persediaan bibit bawang merah hanya cukup untuk sembilan poktan. Jadi mohon maaf jika ada poktan yang tidak menerima bantuan," kata Ajib, sembari menambahkan jika dirinya telah mendatangi lahan bawang merah penerima bantuan bibit di Desa Kertagenah Tengah, Desa Montok, dan Desa Klompang Barat.
Terpisah, Rida'e, legislator DPRD Pamekasan, meminta pemkab setempat untuk memaksimalkan bantuan bibit bawang merah dengan manikkan anggaran pengadaan bibit. "Belakangan ini Pamekasan sudah dikenal sebagai sentra bawang merah dan sejajar dengan bawang merah Probolinggo," ujar Rida'e.
Rida'e mengingatkan jajaran DTPHP yang dulu bernama Dinas Pertanian itu tak hanya membantu sektor bibit. Namun, sektor pembinaan petani bawang merah perlu dtingkatkan agar petani mampu menghasilkan produksi berkualitas dan berkuantitas.
"Ingat, sebagain besar penduduk Pamekasan berprofesi sebagai petani. Hendaknya dinas terkait memberikan bantuan dan bimbingan serta penyuluhan di bidang pembibitan, pemeliharaan, paska panen dan pemasaran komoditas pertanian," tutup Rida'e. (did/ap)