JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Pilang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo diketahui sudah overload.
Selain itu, warga juga mengeluh akibat sering terlambatnya pengangkutan sampah berjenis sampah rumah tangga tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, overloadnya TPST tersebut disinyalir akibat kiriman sampah dari wilayah desa lain.
Sugeng Budi Santoso, selaku warga yang ikut berkontribusi dalam pengangkutan sampah tersebut mengeluhkan tanggung jawab pengelola TPST tersebut.
"Keterlambatan pengangkutan sampah TPST Desa Pilang ini terjadi sudah hampir 3 bulan," ujar Sugeng Budi Santoso kepada awak media, Selasa (27/9/2022).
Selain itu menurut Sugeng, Ia bersama warga setempat yang sudah membayar iuran tiap bulannya sebesar Rp 20 ribu meminta pertanggungjawaban pihak pengelola sampah.
Pasalnya, ketika sampah yang ada di depan rumah warga tersebut segera tak diangkut akan berakibat bau busuk dan berdampak lingkungan yang kotor.
"Disisi lain, pihak pengelola TPST tersebut juga lebih mengutamakan pelayanan sampah dari luar Desa Pilang, diantaranya Perum Pondok Candra Waru, dan Perum Villa Jasmine," jelasnya.
Hal ini ditegaskan oleh Sugeng, bahwa TPST yang seharusnya diperuntukkan bagi warga Desa Pilang tersebut, ternyata sudah beralih fungsi menampung pelayanan sampah dari luar desa.
"Bagaimana konsep pembangunan TPST sebelumnya yang dibangun dari APBDes Pilang tersebut," tandasnya.
Sementara itu Probo Agus Sunarno, selaku Camat Wonoayu saat mendapati laporan warga pada waktu itu langsung melakukan Sidak (Inspeksi Mendadak) ke lokasi TPST.
Saat dikonfirmasi, Probo mengaku belum tahu menahu pelaksanaan prosedur TPST tersebut, sehingga ia tidak dapat mengambil langkah apapun. Pihaknya juga belum bertemu pihak pengelola TPST.
"Dari segi aturan, bila dikelola oleh Bumdes bisa dilakukan pengambilan keuntungan dari pelayanan sampah luar desa, tapi dengan catatan harus dikelola dan ditangani dengan baik", tutur Probo saat dilokasi.
Sementara itu dilokasi TPST Desa Pilang Wonoayu tersebut, tidak tampak seorangpun pihak pengelola sampah yang menangani TPST yang overload tersebut. (zal)