JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Pasca pandemi Covid-19, momen bagi Lamongan untuk menggencarkan pembangunan infrastruktur layak bagi masyarakat.

Salah satu bentuk menjamin kelayakan infrastruktur bagi masyarakat adalah dengan memberikan buku tabungan dari program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS), yang berlangsung di Balai Agung Pendopo Kecamatan Sukorame, Kamis (13/10/2022).

Kegiatan tersebut merupakan salah satu program pemerintah untuk penanganan kemiskinan ekstrem, maka dari itu bantuan perbaikan rumah yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat ditujukan kepada masyarakat yang terkategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Selain diperuntukkan untuk memperbaiki rumah masyarakat, bantuan pembangunan rumah ini harus memenuhi kriteria rumah sehat sesuai yang ditentukan Kementerian Kesehatan.

"Kriteria rumah layak dan sehat itu adalah memiliki sarana penyimpanan makanan dan pembuangan limbah, sirkulasi udara lancar, serta kebersihan air terjaga," tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang berkesempatan menyerahkan bantuan secara langsung.

BSPS di Kecamatan Sukorame itu diterima 371 orang yang memenuhi kriteria, bantuan yang diterima sebesar 20 juta dalam bentuk tabungan dari Bank Jatim Lamongan.

Dihadapan warga yang hadir, orang nomor 1 di Kota Soto itu menjelaskan dampak dari rumah yang tidak layak huni.

"Rumah sehat itu juga mempengaruhi keluarga yang tinggal di dalamnya. Karena jika rumah tidak sehat maka akan menjadi sarang penyakit, bahkan dapat menyebabkan stunting pada keluarga balita," jelas Pak Yes sapaan akrabnya.

Pada kesempatan yang sama, Pak Yes melakukan sidak program super prioritasnya yakni JAMULA (jalan mantan dan alus Lamongan) yang sedang dalam perampungan. Progres fisik Jamula diruas jalan Bluluk - Sukorame tersebut 55%. Jalan poros desa sepanjang 620 m dengan lebar 5 m tersebut dibangun dengan sistem cor beton.

Lebih lanjut Pak Yes mengungkapkan akan memperbaiki kualitas infastruktur jembatan yang ada di Sukorame, karena ada beberapa lubang disana. Jembatan yang berada di Desa Bluluk itu merupakan jembatan penghubung dengan Kabupaten Bojonegoro.

"Karena menjadi jembatan utama apalagi berada di perbatasan Kabupaten seberang, maka akan kita benahi supaya lebih menjamin pengguna jalan," ungkapnya.

Sedangkan pada sidak keduanya yakni di ruas jalan Kalen - Kedungpring sepanjang 380 m dan lebar 4,5 m sudah rampung progres fisiknya 100 %. Disana Pak Yes juga akan melakukan normalisasi pada gorong-gorong yang sudah dangkal karena tumpukan tanah liat.

"Perbaikan jalannya sudah rampung, ini nanti akan disusul normalisasi pada gorong-gorong karena sudah dipenuhi tumpukan tanah liat agar aliran airnya lancar," tambah Pak Yes.

Pak Yes juga memastikan kualitas pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Bluluk. Puskesmas Bluluk membuka 24 jam untuk ruang rawat inap dan juga UGD bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Di dalamnya juga dilengkapi pelayanan pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, laboratorium, KIA, KB, imunisasi, konsultasi gizi, perawatan dukungan pengobatan, lansia, farmasi, Tbparu, UGD, rawat inap, dan jiwa. (bis)