JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Upaya menuju desa bersih dari Narkoba, Pemerintah Desa Mlaten Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto gelar Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Serta Penanganan NAPZA, di Ruang Pertemuan Kantor Desa Mlaten Kecamatan Puri, Selasa (8/11/2022) pagi.
Acara sosialisasi yang diprakarsai Ketua Tim Penggerak PKK Desa Mlaten beserta Kades Mlaten ini menghadirkan narasumber Ketua BNNK Mojokerto Raya AKBP Suharsi, SH., Msi dan Ketua Relawan Garda Mencegah dan Mengobati (GMDM) Narkoba Mojokerto H. Afan Faizin Mpdi.
Di tengah-tengah pemaparan, dipertontonkan video proses penangkapan, penindakan terhadap pelaku pengedar maupun pemakai Narkoba dan sejenisnya, yang dilakukan oleh Petugas BNNK Mojokerto. Sehingga puluhan ibu - ibu PKK peserta sosialisasi sangat fokus melihat tontonan yang disajikan.
Narasumber Ketua BNNK Mojokerto AKBP Suharsi membahas mengenai seputar Narkoba. Melalui sosialisasi ini, ibu-ibu PKK Desa Mlaten diajak untuk memahami lebih dalam mengenai narkoba, seperti jenis hingga efek adiksi (ketergantungan) yang dapat mempengaruhi fisik hingga fungsi otak seseorang. Para peserta juga diajak untuk mengawasi anak - anaknya, pergaulannya, jangan sibuk dengan urusannya sehingga pengawasan anak terabaikan.
”Ibu - ibu tolong perhatikan lingkungan keluarga, jangan sibuk dengan group group WA-nya saja, sibuk bekerja, kurang perhatian terhadap anak, agar keluarga kita tidak terpengaruh penyalahgunaan Narkoba,“ kata Suharsi disambut senyum peserta.
Suharsi dalam pemaparannya, juga memperkenalkan jenis jenis Narkoba beserta efek samping dan ciri ciri yang melekat dari seorang pemakai narkoba.
Adapun jenis-jenis narkoba, yaitu:
- Ganja (cannabis sativa) menyebabkan penggunanya ingin makan terus serta membuat perasaan tenang;
- Shabu (ampethamin) menyebabkan penggunanya kuat dan merasa kenyang;
- Ecstasy, jenis ini sering digunakan di tempat hiburan malam;
- Tembakau Cap Gorilla membuat penggunanya berhalusinasi;
- Flakka membuat pengguna jadi seperti zombie;
- Jamur Tahi Sapi (Magic Mushroom);
- Obat daftar G.
“Ciri fisik orang pemakai Narkoba, tubuh kurus, kelopak mata cekung jarang tidur, mudah gelisah (takut ketahuan) pipinya cekung, bahkan anti air alias jarang mandi, pokonya tidak bisa rapi,“ ucapnya.
Pada kesempatan itu, Suharasi menyampaikan pada peserta, agar sering berkoordinasi dengan BNN, bahkan siap diundang untuk sosialisasi karena bagian dari upaya pencegahan. Bahkan menganjurkan gang gang jalan desa, dipasang banner bertuliskan kawasan bebas Narkoba.
“Strategi operasional penanganan permasalahan narkoba salah satunya adalah Pencegahan, yaitu Membangun kemampuan dan ketahanan diri masyarakat dalam menghadapi pengaruh buruk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” tukasnya.
Narasumber Afan Faizin Ketua Rawan GMDN Mojokerto, memaparkan terkait Desa Bersih dari Narkoba (Bersinar) karena pengaruh, dari sindikat narkoba itu luar biasa, berbagai cara untuk mengedarkan pada masyarakat, maka perlunya dibentuk Pokja pokja di tiap RT maupun RW untuk soaialisasi bahaya narkoba.
“Pentingnya pemahaman ibu ibu PKK, karang taruna, maupun masyarakat umum tentang seputar bahaya narkoba melalui sosialisasi, agar keluarga kita terhindar dari penyalahgunaan Narkoba,” katanya.
Lanjut Dikatakan Afan Faizin, bila keluarga dari peserta ada gejala terpengaruh penyalahginaan Narkoba, dipersilahkan koordinasi, konsultasi langsung ke Kantor BNNKMojokerto sebelum, terpengaruh lebih parah, bahkan kecanduan nantinya pasti tertangkap oleh petugas kepolisian.
“Monggo sowan langsung ke ketua BNNK Mojokerto, datangi langsung konsultasi permasalahan yang dialami anggota keluarga terpengaruh narkoba, sebelum lebih parah, karena di BNN itu ada Rehabilitasi,” jelasnya.
Sementara itu, Kades Mlaten Dwi Siswarini Amd SH, pada awak media mengatakan, kegiatan ini tentunya diadakan sebagai bentuk tanggungjawab dari pemerintah Desa Mlaten dalam upaya menekan angka penyalahgunaan narkoba di wilayahnya.
“Sosialisasi ini kami adakan agar masyarakat tahu akan bahaya narkoba, supaya tidak ada lagi pelaku penyalahgunaan narkoba di wilayah kami,“ ujarnya.
Masih kata Kades, akan menganggarkan dari keuangan desa untuk biaya pencegahan pemberantasan narkoba. “Kami bekerjasama dengan Dinkes, Dinsos, BNN untuk upaya pencegahan narkoba di Desa Mlaten, bahkan nantinya memikirkan warga yang keluar dari lapas karena kasus narkoba untuk dkberi keterampilan agar tak terjerumus kembali ke penyalahgunaan narkoba,“ terangnya.
Mantan bidan di Bontang Kalimantan ini berharap, peran aktif dari perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, stake holder untuk ikut partisipasi pencegahan penyakahgunaan Narkoba.
“Saya harap peran serta masyarakat desa, linmas dan stake holder yang ada untuk mendukung dan berpartisipasi, dalam upaya pencegahan dan pemberantasan Narkoba di Desa,“ harapnya. (din)