JATIMPOS.CO/KOTA MOJOKERTO – Guna memotivasi Kelurahan di Kota Mojokerto agar memaksimalkan pemakaian alokasi anggaran untuk pembangunan serta adakan kegiatan dalam Peningkatan ekonomi masyarakat, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari aktif membuka dan mengikuti acara Musrenbang di setiap kelurahan.

Dengan didampingi Kepala Bappeda Kota Mojokerto Agung Moeljono, Kepala DPUPR Kota Mojokerto Mashudi dan Camat setempat, dalam sehari Ning Ita panggilan akrab Wali Kota Mojokerto ini membuka dan mengikuti Musrenbang di Kelurahan Magersari serta Kelurahan Gedongan, Kamis (19/1/2023).

Ketika mengikuti Musrenbang di Kelurahan Magersari, Ning Ita juga menekankan pada kelurahan agar melaksanakan program pembangunan infrastruktur serta kegiatan pelatihan yang sudah dialokasikan, supaya anggaran terserap semua dan tidak kembali ke kas daerah.

Pada tahun 2022 Pemkot Mojokerto mengalokasikan dana pada kelurahan Magersari sebesar Rp 1.149.404.505, - realisasinya Rp 630 juta sisa Rp 519 juta atau 54,8 persen masuk kasda. Untuk tahun 2023 Pemkot mengalokasikan dana pada Kelurahan Magersari sebesar Rp 1,45 milliar.

"Semoga dengan anggaran tersebut, Kelurahan Magersari bisa memanfaatkan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun, jangan sampai ada sisa anggaran. Eman – eman kalau ada dana tak terserap yang akhirnya kembali ke Kasda, “ tuturnya.

Kegiatan Musrenbang di Kelurahan Gedongan sama halnya dengan Musrenbang di Kelurahan Magersari, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari juga berpesan pada Kelurahan Gedongan untuk bisa memanfaatkan anggaran yang diberikan Pemkot Mojokerto. Mengingat pada tahun 2022, Pemkot Mojokerto mengalokasikan anggaran pada Kelurahan Gedongan sebesar Rp 540 juta. Namun, serapan hanya sebesar 78,1 persen atau sekitar Rp 423 juta jadi ada sisa 22 persen sekitar Rp 118 juta kembali ke Kasda.

" Untuk tahun 2023, Pemkot Mojokerto mengalokasikan anggaran pada Kelurahan Gedongan sebesar Rp 670 juta lebih banyak dari tahun kemarin, pak lurah beserta jajarannya gimana apa sanggup memanfaatkan secara maksimal atau menghabiskan anggaran jangan sampai sisa? ,” tanya Ning Ita.

Tak hanya itu, Musrenbang Kelurahan tahun ini, setiap kelurahan juga memploting anggaran untuk kegiatan penanganan Stunting serta Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

" Kasus stunting di lingkungan Kota Mojokerto harus kita cegah dan kita atasi, biar tumbuh kembang bayi sehat dan normal. Tak kalah pentingnya pencegahan penyalahgunaan Narkoba di usia remaja, anak - anak sekolah harus kita perhatikan, miris bila anak - anak remaja, generasi bangsa terpengaruh, peredaran dan penyalahgunaan narkoba, pernah ada kasus anak SMP di Kota Mojokerto terlibat penyaahgunaan narkoba, “ ucap Ning Ita.

Orang nomor satu di Pemkot Mojokerto ini juga mengatakan, program pemberdayaan masyarakat tersebut sebagai upaya Pemkot Mojokerto dalam menaikkan perekonomian masyarakat. Sehingga Wali Kota menekankan agar program tersebut dapat sepenuhnya direalisasikan.

“Kami berpesan anggaran-anggaran yang sudah dialokasikan itu bisa diserap 100 persen, untuk memberdayakan masyarakat, meningkatkan perekonomian masyarakat, eman kalau kembali ke Kas Daerah, ” tutup Ning Ita.

Ditempat yang sama, kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mojokerto Agung Moeljono mengatakan usulan musrenbang akan disesuaikan dengan tema tahunan wali kota melalui rencana pembangunan daerah 2024-2026.

Tema atau arah kebijakan pada tahun 2024 adalah "Menguatkan ketahanan dan pemerataan ekonomi masyarakat, dengan pengembangan rantai produksi pariwisata dan ekonomi kreatif melalui infrastruktur terintegrasi, transformasi digital, dan stabilitas sosial politik,” tuturnya.

Turut hadir dalam Musrenbang Kelurahan , camat, lurah, tokoh masyarakat, ketua RT/RW, ketua LPM, ketua TP-PKK kelurahan, serta karang taruna setempat. (din/adv).